Sholat Witir Berapa Rakaat, Tiga atau Satu? Simak Tata Cara dan Niatnya

Sholat Witir bisa satu atau tiga rakaat, bahkan lebih; pahami tata cara, niat, dan waktu pelaksanaannya agar ibadah Anda lebih khusyuk.

oleh Laudia Tysara Diperbarui 06 Mar 2025, 21:00 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2025, 21:00 WIB
Masjid Hagia Sophia gelar salat tarawih
Umat Muslim melakukan sholat tarawih setelah 88 tahun menjelang hari pertama Ramadhan di Turki, di Masjid Hagia Sophia di Istanbul, Jumat (1/4/2022). Bangunan ikonik tersebut sebelumnya digunakan sebagai museum dan diubah menjadi masjid pada tahun 2020. (AP Photo/Emrah Gurel)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Sholat Witir, sholat sunnah yang dianjurkan bagi umat muslim, sering menimbulkan pertanyaan, sholat Witir berapa rakaat sebenarnya? Satu atau tiga rakaat? Pertanyaan ini muncul karena terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. 

Namun, inti dari sholat Witir adalah jumlah rakaat ganjil, mulai dari satu hingga sebelas rakaat. Siapapun yang ingin menambah kedekatan dengan Allah SWT melalui sholat sunnah ini perlu memahami tata cara dan hukumnya. Waktu pelaksanaan sholat Witir yang ideal adalah di akhir malam, setelah sholat tahajud atau ibadah malam lainnya. 

Memahami sholat Witir berapa rakaat sangat penting untuk menunaikan ibadah dengan benar dan khusyuk. Jumlah rakaat yang ganjil ini sesuai dengan makna 'Witir' yang berarti ganjil. Meskipun satu rakaat diperbolehkan, tiga rakaat dianggap lebih utama oleh sebagian besar ulama.  Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Kamis (6/3/2025). 

Promosi 1

Pendapat Sholat Witir Tiga Rakaat

Pendapat yang menyatakan sholat Witir tiga rakaat lebih utama didasarkan pada beberapa riwayat dan pemahaman fiqih. Melansir dari buku The Miracle of Night Shalat Tahajud karya Ustadz Hasan Albany, sholat Witir dapat dilakukan dengan jumlah rakaat ganjil, tetapi tiga rakaat lebih utama. 

Ini didasari pada hadits yang diriwayatkan oleh istri Rasulullah SAW, Aisyah RA: "Rasulullah SAW tidak pernah menambah bilangan pada bulan Ramadhan dan tidak pula pada bulan selain Ramadhan dari 11 rakaat. Beliau shalat 4 rakaat sekali salam maka jangan ditanya tentang kebagusan dan panjangnya, kemudian shalat 4 rakaat lagi sekali salam maka jangan ditanya tentang bagus dan panjangnya, kemudian salat witir 3 rakaat." (HR Muslim). 

Beberapa ulama juga berpendapat bahwa sholat Witir tiga rakaat lebih utama karena mencontoh sholat Maghrib yang juga tiga rakaat. 

Rasulullah SAW bersabda: "Berwitirlah kalian semua, wahai ahli Al-Qur'an, karena sesungguhnya Allah itu ganjil, dan menyukai hal-hal yang ganjil" (HR Khuzaimah). Hadits ini menekankan pentingnya jumlah rakaat ganjil, dan tiga rakaat merupakan jumlah ganjil yang umum dan mudah dikerjakan.

Selain itu, sebagian ulama berpendapat bahwa melakukan sholat Witir tiga rakaat lebih afdhal karena lebih sempurna dan lebih banyak pahalanya. Hal ini didasari pada pemahaman bahwa semakin banyak rakaat yang dikerjakan dengan khusyuk, maka semakin besar pula pahala yang didapatkan. Namun, penting diingat bahwa sholat Witir satu rakaat tetap sah dan tidak mengurangi keutamaan ibadah tersebut.

Pendapat Sholat Witir Satu Rakaat

cara sholat tarawih dirumah
cara sholat tarawih dirumah ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion... Selengkapnya

Meskipun tiga rakaat lebih utama, pendapat yang membolehkan sholat Witir satu rakaat juga memiliki dasar. Melansir dari man2kotapadang.sch.id, Imam As-Syafi’i berpendapat bahwa cukup satu rakaat sudah termasuk sholat Witir. Pendapat ini didasarkan pada hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah melakukan sholat Witir dengan satu rakaat: 

"Aisyah berkata bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW melakukan shalat malam sebanyak sebelas rakaat dan salah satunya dilakukan dengan ganjil (witir) dengan satu rakaat."

Hadits lain yang mendukung pendapat ini adalah riwayat Ibnu Umar RA: "Shalat malam itu dilaksanakan dua rakaat dua rakaat, jika kamu melihat waktu subuh sudah dekat, maka ganjilkanlah dengan satu rakaat." Hadits ini menunjukkan bahwa dalam keadaan tertentu, seperti waktu subuh yang sudah dekat, Rasulullah SAW menganjurkan untuk mengerjakan sholat Witir hanya satu rakaat.

Imam As-Syafi’i juga menjelaskan bahwa satu rakaat sudah cukup sebagai sholat Witir karena inti dari sholat Witir adalah jumlah rakaat yang ganjil. Satu rakaat sudah memenuhi syarat tersebut. Pendapat ini memberikan fleksibilitas bagi umat muslim yang mungkin memiliki keterbatasan waktu atau kondisi fisik.

Meskipun satu rakaat dibolehkan, penting untuk diingat bahwa tiga rakaat tetap lebih utama. Pendapat ini tidak mengurangi keabsahan sholat Witir satu rakaat, tetapi hanya menunjukkan bahwa tiga rakaat lebih dianjurkan.

Tata Cara Sholat Witir dan Niatnya

Niat

Niat sholat Witir disesuaikan dengan jumlah rakaat yang akan dikerjakan. Contoh niat sholat Witir tiga rakaat: 

"Usholli sunnatal witri tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaan lillahi ta'ala." 

(Saya niat shalat sunnah Witir tiga rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala). 

Niat ini dibaca dalam hati sebelum takbiratul ihram.

Rakaat

Sholat Witir dapat dilakukan 1, 3, 5, 7, 9, atau 11 rakaat. Jika lebih dari tiga rakaat, maka setiap dua rakaat diakhiri dengan salam, kecuali rakaat terakhir. Tata cara sholat Witir pada dasarnya sama dengan shalat sunnah lainnya, perbedaan terletak pada jumlah rakaat dan bacaan witir pada rakaat terakhir. Sholat Witir tiga rakaat bisa dilakukan sekaligus satu salam atau dua rakaat salam, satu rakaat salam.

Membaca niat sholat Witir dengan benar dan khusyuk sangat penting. Niat merupakan pondasi dari setiap ibadah, termasuk sholat Witir. 

Sholat Witir Apakah Hanya di Bulan Ramadhan?

Sholat Witir bukan hanya ibadah khusus bulan Ramadhan. Sholat Witir adalah ibadah sunah yang dianjurkan setiap malam, bukan hanya di bulan Ramadhan. Hadits shahih riwayat Abu Daud dan al-Nasa'i menyebutkan: "[Salat] Witir itu adalah hak setiap muslim, siapa yang lebih suka witir lima rakaat, maka kerjakanlah, dan barangsiapa yang lebih suka witir satu rakaat, maka kerjakanlah." 

Hadits ini menunjukkan bahwa sholat Witir dapat dilakukan kapan saja.

Meskipun sering dikerjakan setelah sholat Tarawih di bulan Ramadhan, sholat Witir tetap dianjurkan di luar bulan Ramadhan. Waktu pelaksanaannya cukup fleksibel, dapat dilakukan di awal, tengah, atau akhir malam. 

Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Bukhari dan Muslim yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah mengerjakan sholat Witir di awal, tengah, dan akhir malam.

Di bulan Ramadhan, sholat Witir sering dikerjakan berjamaah setelah sholat Tarawih. Namun, di luar Ramadhan, sholat Witir biasanya dikerjakan sendiri. Hal ini tidak mengurangi keutamaan sholat Witir, karena yang terpenting adalah niat dan kekhusyukan dalam beribadah.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya