Liputan6.com, Jakarta Josep Guardiola mengakhiri musim pertamanya bersama Manchester City tanpa gelar. Piala FA yang menjadi harapan terakhir Pep untuk mengangkat trofi pun melayang setelah City dikalahkan Arsenal 1-2 di semifinal di Stadion Wembley, Minggu (23/4).
Rumor pun berkembang. Bahkan pelatih asal Katalunya itu beberapa kali dilaporkan dalam ancaman pemecatan. Kendati demikian, Guardiola tidak merasa terganggu dengan hal tersebut. Mantan pelatih Barcelona ini justru siap menyambut musim depan dengan hasil yang lebih baik lagi.
Baca Juga
Advertisement
“Kami akan meningkat di musim depan. Kami akan lebih kuat, saat menjalani semua pertandingan melawan tim Liga Primer,” ujar Guardiola.
Sejak awal musim, beberapa pihak memang telah mengingatkan pelatih asal Katalunya itu. Bahwa, sepak bola Inggris berbeda dengan di Jerman atau Spanyol. Terlebih lagi, kualitas pemain The Citizens berbeda jauh dengan Bayern Muchen atau Barcelona saat ditangani Pep.
Skuat City juga terlalu tua untuk menjalani empat kompetisi dalam semusim. Terutama di lini belakang yang iisi belakang City yang diisi Pablo Zabaleta, Vincent Kompany, Aleksandar Kolarov, Bacary Sagna. Di tengah ada Yaya Toure dan David Silva. Meskipun, beberapa nama yang didatangkan Guardiola pada musim ini terbilang relatif muda, John Stones, Leroy Sane, Gabriel Jesus, Ilkay Guendogan dan Nolito.
“Kami memiliki performa bagus, kami bermain seperti Anda harus bermain final. Kami benar-benar melakukan semua hal untuk dimainkan, seperti kemarin misalnya, seperti Tottenham (Hotspur). Jadi selamat kepada Arsenal dan Chelsea untuk perjalanan ke final,” ucap Pep.