Liputan6.com, Rio de Janeiro - Makam legenda sepak bola Brasil, Garrincha, memunculkan kontroversi. Tulang-tulang Garrincha yang dikubur pada 1983 hilang secara misterius berdasarkan laporan keluarga dan orang terdekatnya.
Garrincha, yang dijuluki "Sukacita Rakyat" karena penampilan briliannya di sayap kanan, memenangi dua Piala Dunia pada 1958 dan 1962 bersama Pele dan Mario Zagallo di Timnas Brasil.
Baca Juga
Ia meninggal dunia pada 1983 setelah berjuang melawan ketergantungan alkohol. Garrincha dikebumikan di pemakaman di kampung halamannya di Mage, sekitar 64 kilometer dari Rio de Janeiro.
Namun, seorang ofisial mengatakan kepada surat kabar Rio Extra bahwa tulang-tulangnya telah digali dan tidak ada catatan mengenai apa yang terjadi kepada sang legenda.
"Dari riset kami, kami tidak yakin bahwa ia masih terkubur," kata sang ofisial. "Kami memiliki informasi bahwa tubuhnya telah digali ulang dan dibawa ke suatu lubang, tapi tidak terdapat dokumentasi mengenai penggalian ulang."
Advertisement
Pemakaman di Brasil biasanya dibagi dalam dua seksi, satu dengan kuburan-kuburan di mana tubuh-tubuh dikuburkan dan bagian lain merupakan lubang-lubang beton di mana abu atau tulang disimpan.
Dua Kuburan
Pemakaman The Raiz da Serra di Mage memiliki dua kuburan dengan nama Garrincha, kata surat kabar tersebut.
Pada salah satu plot yang ada, Garrincha awalnya dimakamkan pada 1983 bersama anggota-anggota keluarganya. Plot kedua ditandai dengan obelisk dan dibangun pada 1985.
Salah satu putri Garrincha mengatakan kepada Reuters bahwa seorang penggali kubur menginformasikan kepada dirinya, bahwa almarhum ayahnya kemungkinan berada di salah satu dari kedua kuburan itu.
Namun, Rosangela Santos mengatakan ia kecewa dengan pengungkapan bahwa ayahnya telah hilang. "Kami tidak tahu pasti di mana dia," ujarnya.
"Wali kota menjanjikan dia kuburan, tapi mereka pertama-tama perlu menemukan dia. Sangat mengecewakan tidak mengetahui di mana dia berada."
Santos mengatakan Wali Kota telah berjanji untuk menemukan ayahnya. Namun Rafael Tubarao tidak merespons surat elektronik ataupun panggilan telepon.
Tubarao mengatakan kepada Extra bahwa ia akan berniat untuk menggali tulang-tulang di kedua plot untuk melakukan tes DNA jika pihak keluarga setuju.
Advertisement