Liputan6.com, Jakarta - Timnas Indonesia yang diwakili oleh Garuda Baseball & Softball Club (GBSC) merebut peringkat kedua Kejuaraan Bisbol U-9 se-Asia Pasifik. Ajang ini digelar di Singapura, 8-10 Juni 2017, oleh Protect Out Nation Youth (PONY), sebuah organinasi global nirlaba yang bergerak pada kegiatan pelatihan bisbol untuk usia dini.
Di final, Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Filipina setelah pada semifinal mengalahkan tuan rumah. Bagi Filipiina, ini kali kedua menjadi juara dan meraih tiket menuju Kejuaraan Dunia di Amerika Serikat.
Advertisement
Baca Juga
Manajer Timnas Indonesia Hendry Yono mengatakan ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan. "Saya sangat terharu melihat semangat juang dari anak bangsa ini untuk meraih prestasi terbaik. Tetapi, saya harus akui kehebatan dari tim Filipina yang lebih unggul dalam pembibitan atlet muda," ucapnya.
"Saya juga yakin ke depannya tim ini akan dapat lebih bersinar karena usia anak-anak masih ada yang tujuh tahun, sedangkan Filipina sudah menginjak tujuh tahun."
Sukses ini tidak lepas dari sebuah proses pembinaan yang konsisten dan terarah. GBSC sebagai wadah pelatihan atlet memang berkomitmen pada pembinaan atlet usia dini. Ketua Umum GBSC Heru Wicaksono memaparkan, GBSC sudah 24 tahun secara konsisten membina anak-anak dari usia 5 tahun untuk mengenal dan menggeluti olahraga bisbol, sehingga mampu melahirkan banyak atlet nasional.
"Kami yakin dengan memperkenalkan olahraga pada anak-anak sejak usia dini sangatlah penting bagi pengingkatan prestasi olahraga nasional. Diharapkan dengan keberhasilan tim ini di kejuaraan Asia Pasifik, dapat memicu semangat anak Indonesia lainnya untuk mengejar prestasi," ucap Heru.
Pengenalan olahraga sejak usia dini, lanjut Heru, juga sangat penting bagi pembentukan karakter anak. Karena lewat olahraga, anak-anak akan belajar mengenai disiplin, sportifitas, dan semangat juang.
"Dengan masuk ke tim Indonesia semenjak kecil, diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta kepada Tanah Air. Hal ini sejalan dengan program revolusi mental dari pemerintah," tutup Heru.
Simak video menarik di bawah ini:
Â