Pemilihan Ban Jadi Faktor Penentu di Paruh Kedua MotoGP

Suppo memprediksi pada paruh kedua ini pembalap MotoGP cenderung mengalami kesulitan.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jul 2017, 07:36 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2017, 07:36 WIB
Ban Michelin
Pemasok ban MotoGP 2017, Michelin, yakin produknya akan sesuai dengan karakter aspal baru di Sirkuit Sachsenring pada MotoGP Jerman, Minggu (2/7/2017). (gpone.com)

Liputan6.com, Jakarta Pemilihan ban Michelin di kelas utama MotoGP bisa menjadi faktor penentu pada gelaran balap kuda besi di paruh kedua. Hal itu sebagaimana disampaikan Manajer tim Honda Livio Suppo. 

Suppo memprediksi pada paruh kedua ini pembalap cenderung mengalami kesulitan karena produsen masih melakukan berbagai perubahan terkait penggunaan sayap dan sasis. Perubahan peraturan ini yang bakal memengaruhi ketepatan dalam pemilihan ban.

Sejauh ini Michelin terus berusaha melakukan berbagai inovasi di setiap balapan dengan menempatkan tiga versi ban berbeda yakni soft, medium, hard, dan basah. Tapi persoalannya adalah tim produsen terkadang masih menemui kesulitan lantaran minimnya pengujian ban asal Prancis tersebut.

"Seperti yang telah saya katakan, penggunaan ban sangat terbatas dan semuanya lebih rumit. Tapi ini adalah sesuatu yang berlaku untuk semua orang," jelas Suppo seperti dikutip dari GPOne, Kamis (20/7/2017).

Balapan paruh kedua MotoGP akan dimulai kurang dari dua pekan lagi. Lantas apa yang diharapkan tim Honda untuk menjaga peluang Marc Marquez dan Dani Pedrosa meraih juara di musim ini?

Suppo mengaku sulit untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada balapan selanjutnya. Tapi yang terpenting saat ini adalah tidak melakukan kesalahan sekecil apapun dan berjuang untuk mendapatkan poin.

"Saat ini, kami tidak tahu apakah akan ada banyak kejutan seperti yang terjadi di 9 balapan pertama. Karena cuaca juga terkadang memainkan peranan pada balapan. Saat ini ada keseimbangan sehingga sulit untuk mengetahui apakah seseorang akan menemukan sedikit tambahan yang akan memungkinkan mereka membuat perbedaan," pungkas Suppo.

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya