Liputan6.com, Jakarta Arsene Wenger dikenal sebagai manajer yang jeli dalam melihat potensi pemain. Namun, dia pernah beberapa kali salah soal itu dan membuang si pemain dari Arsenal.
Dibuang, nyatanya seperti memberi napas baru bagi para pemain di bawah ini. Mereka malah tampil sukses di tempat lain dan membuat pelatih Arsenal ini menyesal.
Baca Juga
Hal ini serupa dengan kasus Sir Alex Ferguson di Manchester United. Dia mengizinkan Paul Pogba dan Gerard Pique cabut, tapi keduanya malah cemerlang.
MU bahkan harus memecahkan rekor transfer untuk memulangkan Pogba dari Juventus. Kondisi tersebut tak jauh beda dengan Wenger di Arsenal.
Lantas, siapa pemain yang malah sukses setelah terbuang dari Arsenal? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:
Advertisement
Sylvinho
Sylvinho sebenarnya tampil istimewa di Arsenal. Namun, begitu Ashley Cole cemerlang dan jadi buah bibir, dia akhirnya terdepak dan pindah ke Celta Vigo pada akhir musim keduanya di London Utara.
Setelah pindah ke Celta Vigo, Sylvinho tampil istimewa. Dia bahkan ditaksir oleh Barcelona. Pemain Brasil tersebut akhirnya melangkah bermimpi ke tim idolanya, Barcelona pada tahun 2004.
Di Barcelona, Sylvinho membuat 125 penampilan di semua kompetisi. Pada masanya di Barcelona, ia memenangi tiga gelar liga, satu Copa del Rey, dan dua gelar Liga Champions.
Advertisement
Carlos Vela
Carlos Vela adalah rajanya finishing. Pemain asal Meksiko itu memiliki kemampuan teknis yang hebat. Di Arsenal, ia menghabiskan tiga tahun pada 2008-2011, dan membuat 29 penampilan liga. Akan tetapi, kebanyakan penampilannya datang dari bangku cadangan.
Setelah tujuh tahun bertugas di Arsenal, dia pindah ke Real Sociedad di Spanyol. Vela cemerlang di sana dengan dua kali dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Real Sociedad, sekali saat dipinjamkan pada 2011/12 dan sekali lagi di 2013/14. Selain itu, ia telah dua kali dinobatkan sebagai Pemain Terbaik bulanan di La Liga.
Vela jua memiliki 65 gol dalam 204 pertandingan untuk Sociedad. Hal itu setidaknya berhasil membuktikan kalau dia pantas untuk diberi kepercayaan di Arsenal.
Lassana Diarra
Berusia 22 tahun pada 2007, Lassana Diarra pindah ke The Gunners dari rival sekotanya, Chelsea. Namun, waktunya di Arsenal hanya berumur jagung. Dia membuat hanya 13 penampilan di semua kompetisi dengan Arsenal dan cabut setelah hanya lima bulan.
Diarra kemudian bergabung bersama Portsmouth. Penampilan istimewanya membuat dia mendapatkan tempat di skuat Euro 2008 bersama Prancis.
Pada bulan Desember 2008, Portsmouth kemudian menyetujui biaya sekitar £ 19 juta dengan Real Madrid. Di musim pertamanya bersama klub raksasa La Liga itu, dia langsung mendapatkan tempat utama. Secara keseluruhan, ia membuat 117 penampilan di semua kompetisi, memenangkan gelar La Liga dan Copa del Rey dalam tugas yang sukses bersama Los Galacticos.
Advertisement
Oguzhan Ozyakup
Ozyakup sejatinya menjadi bagian skuat pada2009 untuk Arsenal yang memenangkan Piala FA. Dia tampil bersama Jack Wilshere, Francis Coquelin dan Henri Lansbury.
Akan tetapi, pemain yang kala itu berusia 24 tahun tersebut tidak pernah tampil untuk The Gunners di Liga Inggris. Namun dia sukses cetak gol saat tampil dari bangku cadangan saat menang 3-0Â atas AC Milan di kandang dalam 16 besar Liga Champions. Dia juga membuat dua penampilan Piala Liga untuk tim yang dipimpin Wenger.
Kendati begitu, waktu permainannya yang terbatas, klub dan Ozyakup membuat kesepakatan untuk dijual ke Besiktas. Di Turki, Ozyakup tampil istiewa dan berbuntut kepada penampilannya di timnas.
Ozyakup telah menjadi bagian penting timnas Turki dengan membuat 25 penampilan dan mencetak satu gol. Arda Turan menyebut Ozyakup luar biasa dan mengatakan bahwa ia akan menjadi pemimpin begitu Turan meninggalkan timnas. Dia juga ditunjuk sebagai kapten ketiga untuk Besiktas, karena dia dianggap sebagai pemimpin bagi tim Turki.
Serge Gnabry
Pada tahun 2013, Serge Gnabry menjadi starter bagi Arsenal, mencetak satu-satunya gol Liga Inggris saat melawan Swansea di musim 2013/14. Namun, cedera lutut membuatnya absen selama lebih dari setahun dan mengganggu kemajuannya.
Wenger sangat ingin membuat pemain asal Jerman itu bertahan. Namun kurangnya kesempatan bermain di tim pertama membuatnya cabut ke Werder Bremen pada 2016. Setelah menjalani tahun yang sangat baik bersama Bremen, yang melampaui harapan dengan finis di tempat kedelapan dan membuat Bayern Munchen kesemsem.
Musim lalu, ia mencetak 11 gol dalam 27 penampilan untuk Bremen dan mendapatkan banyak pengagum atas penampilannya, termasuk Joachim Loew. Bos tim nasional Jerman itu memberi Gnabry debut. Dia juga bermain di musim panas ini untuk Jerman di EURO U-21 dan tampil mengesankan dengan mencetak satu gol di babak penyisihan grup. *Â (I. Eka Setiawan)
Saksikan video menarik berikut ini:
Advertisement