Liputan6.com, Paris - Setiap orang pasti pernah memiliki pengalaman pahit, bagitu pula yang dirasakan rider MotoGP, Johann Zarco. Pembalap Yamaha Tech3 itu pernah kesulitan mencari sponsor saat memutuskan terjun di dunia balap motor.
Zarco masuk ke dunia balap pada 2009 lalu. Perjalanan kariernya saat itu masih terlihat biasa-biasa saja. Setelah tujuh tahun, pembalap asal Prancis itu mulai mendongkrak popularitasnya sebagai joki yang disegani.
Baca Juga
Dua gelar berhasil diborong Zarco pada musim 2015-2016 di Moto2. Keberhasilan itulah yang mengantarkannya naik kelas ke MotoGP setelah menerima lamaran Yamaha Tech3.
Tapi masalah masih belum berhenti lantaran Zarco terbentur masalah biaya. Manajer yang juga menjabat sebagai mentor berusaha mencarikan sponsor untuk mengamankan posisinya di kelas utama.
"Ya, itu sulit. Pada tahap ini manajer yang juga pelatih saya berusaha keras mencarikan sponsor. Pada akhirnya Kami menemukan sponsor dan membayar jumlah yang disepakati langkah demi langkah. Tapi MotoGP di awal sangat sulit bagi saya. Karena kami sangat membutuhkan banyak uang," kata Zarco seperti dikutip dari Speedweek.
Zarco tidak hanya menceritakan kesulitan mencari sponsor saja. Dia juga dihadapkan dengan situasi sulit ketika harus mengaspal bareng Valentino Rossi dan kawan-kawan.
Dalam sembilan balapan paruh musim MotoGP 2017, Zarco hanya sekali naik podium dan itu terjadi di kampung halamannya di Prancis. Hasil yang kurang mengesankannya itu membuatnya berada di peringkat keenam dengan raihan 84 poin.
Lantas apakah Zarco berencana memutuskan pensiun setelah melihat hasil minor ini?
"Saya tidak pernah berpikir tentang pensiun. Saya ingin mewujudkan impian saya untuk merebut gelar juara Dunia. Saya juga ingin tinggal di MotoGP dan menyerah bukanlah pilihan, itu tidak akan pernah terjadi," Zarco menjelaskan. (David Permana)
Advertisement
Saksikan video menarik berikut ini: