Liputan6.com, Malang - Latihan keras membuat pebulu tangkis muda, Evelin Gracia Parapat (champion Klaten) sukses jadi juara pada Sirnas Milo Badminton Competition (SMBC) untuk kategori U-11 yang berlangsung di GOR Ken Arok Malang, Sabtu (30/9/2017). Dia harus berlatih intensif selama dua bulan agar meraih hasil maksimal.
Di partai final, Evelin kalahkan rekan satu klubnya, Louisa Jovanka Sandi dengan straight game 21-13, 21-12. Tak tanggung-tanggung, Evelin bercita-cita jadi juara dunia kelak.
Advertisement
Baca Juga
"Meskipun ini merupakan pengalaman pertama saya mengikuti Sirnas Milo Badminton Competition, namun sayatetap percaya diri dalam menghadapi peserta dari klub-klub lain yang sudah lebih berpengalaman. Semogakemenangan yang saya raih ini dapat menjadi langkah awal untuk meraih cita-cita menjadi juara dunia," katanya.
Jan Peter, pelatih Champion Klaten mengungkapkan rahasia keberhasilan anak didiknya. Dia menilai, Evelin punya pergerakan lincah sehingga menguntungkan di permainan.
"Meskipun fisik Evelin kecil, namun dia cukup lincah dan agresif dalam mengembalikan pukulan lawan. Berkat kemauan yang keras dan semangat pantang menyerah, akhirnya Evelin dapat menjadi juara. Ini bakal semakin memotivasinya untuk lebih giat lagi berlati," kata Jan.
Sementara pada pertandingan tunggal putra kelompok usia U-13, Alwi Farhan dari Exist Jakarta berhasil mengalahkanrekan satu klubnya Denis Farell Satria Pradana dengan straight game 21-16, 21-13.
"Saya bersyukur dapat meraih juara di Malang. Saya akan terus melatih pola permainan dan kekuatan fisik agar dapat terus berprestasi dan meraih poin sebanyak-banyaknya sehingga nantinya dapat masuk ke Pelatnas," kata Alwi.
Saksikan juga video pilihan ini:
Coaching Clinic
Pertandingan babak final SMBC Malang hari ini juga menghadirkan coaching clinic yang dimentori oleh legenda bulu tangkis Indonesia peraih medali emas Olimpiade Sidney tahun 2000, Candra Wijaya, yang berbagi tentang teknik dasar bermain bulu tangkis seperti teknik dropshot, smash, netting dan latihan kelincahan kepadalebih dari 100 anak usia Sekolah Dasar di GOR Ken Arok Malang.
"Usaha untuk mencari regenerasi bulu tangkis memang harus dimulai sejak usia dini. Saya melihat antuasisme anak-anak di kota Malang untuk mengikuti coaching clinic sangat besar. Terlihat dari keseriusan setiap peserta untuk mendengarkan arahan yang saya berikan," ujarnya.
Advertisement