Liputan6.com, Ponorogo - Warga Ponorogo turut berbahagia menyambut keberhasilan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Huda, Mayak, memenangi Liga Santri Nusantara 2017. Ponpes Darul Huda menumbangkan ponpes asal Cirebon, Darul Hikmah, 1-0.
Saat ditemui, Manajer Ponpes Darul Huda, Aslih Maulana, menjelaskan ini bukan kali pertama timnya mengikuti Liga Santri Nusantara.
Advertisement
Baca Juga
"Sejak 2015 kami ikut. Baru 2017 ini keluar sebagai juara berkat gol Ferry pada menit ke-11," tuturnya kepada Liputan6.com, Jumat (3/11/2017).
Liga Santri Nusantara diikuti 32 tim dari seluruh Indonesia yang dibagi dalam delapan grup. Bagi Ponpes Darul Huda, lawan tersulit datang dari Ponpes Al Husaini asal Bandung. "Persiapan dilakukan jauh-jauh hari dengan pelatih Agus Susanto," katanya.
Persiapan tim, ujarnya, dilakukan sejak 2012. Uniknya, latihan dilakukan pada saat matahari terik sekitar pukul 13.00-14.30 WIB. "Karena pagi sekolah dan sore Madrasah Diniyah, jadi diambil waktu senggangnya," ujarnya.
Â
Latihan Siang Hari
Warga asal Sragen ini menambahkan, latihan dilakukan tiga kali dalam seminggu. Namun, tiga bulan sebelum kompetisi, latihan dilakukan setiap hari.
Sedangkan pemain untuk Liga Santri Nusantara terdiri atas 18 pemain U-17 di tingkat Madrasah Aliyah atau SMA. Karena diizinkan mengambil pemain dari luar, Ponpes Darul Huda menggunakan dua penggawa dari Pondok Sulaiman, Trenggalek.
"Selama pertandingan hanya dimulai dari pagi sampai siang, karena cuaca di Bandung hujan," ucapnya.
Ponpes Darul Huda pada keikutsertaan tahun 2015 mencapai tingkat regional. Sedangkan tahun 2016 masuk di 16 besar dan tahun 2017 keluar sebagai juara. Usai keluar sebagai juara, mereka mengarak trofi Liga Santri Nusantara berkeliling Kota Reog sebagai ekspresi kebahagiaan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement