Liputan6.com, Solna - Timnas Italia tengah di ujung tanduk soal peluang melaju ke putaran final Piala Dunia 2018. Itu karena kekalahan 0-1 dari Swedia pada leg pertama play-off di Friends Arena, Sabtu (11/11/2017) dinihari WIB.
Dengan hasil itu, langkah timnas Italia menuju putaran final Piala Dunia 2018 jelas semakin berat. Mau tak mau mereka wajib meraih kemenangan dengan margin lebih dari satu gol saat gantian menjamu Swedia di San Siro, Selasa (14/11/2017) dinihari WIB.
Advertisement
Baca Juga
Sejatinya, Gli Azzurri memiliki banyak peluang untuk mencetak gol. Namun, para pemain Italia terlihat tak mampu mengkonversi peluang yang didapat. Kreativitas di lini tengah tim besutan Giampiero Ventura itu juga tak terlihat.
Alhasil, timnas Italiapun harus menelan kekalahan perdana dari Italia sejak pertemuan pada 2 Juni 1998. Legenda sepak bola Italia, Paolo Di Canio, pun ikut bersedih dengan hasil yang didapat negaranya.
"Talenta Italia lebih unggul, tapi kemarin mereka menderita dan seperti itu juga di dua laga sebelumnya. Itu tidak cukup. Mereka punya tugas penting, tapi jika mereka tidak lolos, itu akan menjadi kali ketiga dalam 100 tahun. Sebuah bencana," ujar Di Canio, dilansir Football Italia.
Â
Nasib Sial
Timnas Italia sendiri memang sudah bernasib sial sejak fase kualifikasi zona Eropa. Itu karena mereka harus bertemu salah satu musuh bebuyutan mereka, yakni Spanyol. Sialnya, mereka juga kerap terpeleset saat menghadapi rival lain.
Sebut saja saat mereka hanya mampu bermain 1-1 kala menjamu Makedonia. Melawan Spanyol, mereka kalah 0-3 pada laga tandang dan hanya bermain 1-1 saat gantian tampil di kandang.
"Jika mereka menyamai kerja keras yang ditunjukkan pemain Swedia di lapangan, pada tingkat fisik seharusnya mereka tak berduel satu lawan satu. Mereka punya kualitas untuk mencetak gol dan kemudian bermain demi kesempatan untuk melampauinya," tegas Di Canio.
Â
Advertisement
Calon Pelatih Anyar
Menyusul kekalahan dari Swedia, Italia pun dilaporkan tengah mencari pelatih baru. Maklum, ini akan menjadi kali pertama jika tidak lolos sejak edisi 1958. Alhasil, ada beberapa nama yang tengah muncul untuk menggantikan Ventura.
Salah satunya adalah mantan pelatih Real Madrid, Bayern Munchen, dan AC Milan, Carlo Ancelotti. Surat kabar Corriere dello Sport melaporkan Ancelotti telah didekati Federasi di Zagreb.