Liputan6.com, Bandung - Meski kalah 0-1 dari Persebaya Surabaya, nyatanya PSIS Semarang memberikan perlawanan berat dalam laga delapan besar grup Y Liga 2 yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Rabu (15/11/2017).
Meski memiliki banyak peluang terutama pada babak kedua, namun Mahesa Jenar, julukan PSIS, tidak mampu mencetak gol karena buruknya penyelesaian akhir.
Advertisement
Baca Juga
Pelatih PSIS Semarang, Subangkit mengakui jika timnya wajib memperbaiki hal tersebut apabila tetap ingin lolos kebabak semifinal Liga 2.
"Pertandingan berjalan dengan bagus, kita saling jual beli serangan di babak pertama, mereka bisa kuasai permaian karena saya lihat pemain saya tidak press (melakukan tekanan) kepada pemain lawan yang bawa bola sehingga mereka berhasil mematikan dua winger."
"Babak kedua kita banyak menguasai permainanan ada beberapa peluang yang harus gol tapi itulah sepakbola. Catatan kita harus perbaiki finishing," kata dia seusai laga.
Menurutnya ada waktu selama dua hari untuk memperbaiki beberapa kesalahan anak asuhnya demi mendapatkan target meraih kemenangan dari PSPS Riau dan PS Mojokerto Putera.
"Masih ada waktu dua hari untuk evaluasi, kita pergunakan sebaiknya saya akan lihat pertandingan PSPS melawan Mojokerto ini jadi bahan untuk pertandingan PSIS selanjutnya," jelasnya.
Â
Ritme PSIS Hancur
Sementara itu kapten PSIS Semarang, Haudi Abdillah mengatakan diundurnya laga babak 8 besar Liga 2 membuat ritme permainan timnya rusak.
"Yang pertama di babak pertama kami mengakui tidak bisa meredam pemain Persebaya sampai menit ke 20 babak pertama di gol pertama itu. Ketika sudah kebobolan kita bangkit dan mulai menemukan ritme."
"Kita akui memang pemunduran jadwal hampir sebulan ini ritme permainan sangat berpengaruh tapi itu tidak jadi alasan kita kalah di pertandingan ini, kedepan dua pertandingan besok kita mutlak harus dapatkan kemenangan," jelasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement