Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menegaskan bakal berkomitmen soal anggaran untuk Asian Games 2018. Namun, ia juga mengingatkan agar tata kelola anggaran tersebut dilakukan dengan baik.
Pembangunan berbagai macam venue untuk Asian Games 2018 masih terus dilakukan. Untuk renovasi beberapa venue tersebut dibutuhkan dana yang tidak kecil. Untungnya, pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang dipimpin Sri Mulyani menegaskan komitmennya soal anggaran.
Advertisement
Baca Juga
Hal tersebut ditegaskan Sri Mulyani saat meninjau Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK), venue akuatik, dan Istora Senayan bersama MenPUPR Basuki Hadimuljono, Jakarta, Kamis (23/11/2017). Keduanya juga ditemani Sesmepora Gatot S Dewa Broto dan Ketua INASGOC Erick Thohir.
Sebelumnya, Sri Mulyani menyatakan puas dengan progres pembangunan pada tiga venue tersebut. Sebagai bentuk apresiasi, ia berjanji akan berusaha maksimal soal penyaluran anggaran. Tapi, ia juga menegaskan bahwa tak boleh ada indikasi korupsi dalam tata kelola tersebut.
"Sesuai yang disampaikan Menpora, Ketua INASGOC, dan MenPUPR, seluruh kebutuhan dari pembangunan sarana dan pra sarana sampai atlet serta keseluruhan pembinaan olahraganya, sampai persiapan Asian Games, dan persiapan organisasi untuk eventnya sendiri anggaranya untuk 2015, 2016, 2017, bahkan sudah sampai 2018," kata Sri Mulyani.
Ia menambahkan, "Kami akan bantu semaksimal mungkin dari sisi teknik untuk anggarannya, terutama untuk INASGOC dan dari Menpora. Semoga tetap menggunakan tata kelola yang baik, tidak dikorupsi, karena ini adalah perhelatan masyarakat. Kita ingin bangga dan tidak dicederai dengan tata kelola dan kasus-kasus korupsi."
Â
Sempat Khawatir
Sebelumnya, wanita berusia 55 tahun itu mengaku khawatir pembangunan di kawasan GBK tidak akan selesai tepat waktu. Namun, setelah melihat secara langsung, ia optimistis deadline rampungnya pembangunan pada 31 Desember 2017 akan tercapai.
"Dengan anggaran yang sudah dikeluarkan hingga tahun 2017, terutama untuk persiapan saran dan prasarana, itu dua tahun anggaran. Melihat kesiapan, semoga semuanya selesai bisa menyerap anggaran secara penuh dan tentu persiapannya juga berjalan dengan baik," tegasnya.
"Ini adalah suatu aset negara, dibayar dari uang pajak Anda. Jadi kita semua harus merasa memiliki. Tentu nanti kita harus membahas bagaimana memanfaatkan aset-aset negara ini untuk kepentingan publik, tapi tetap bisa terjaga dari sisi pemeliharaan dan daya dukungnya," sambungnya.
Advertisement