Diisukan Kembali ke Persebaya, Ini Kata Agen Andik Vermansah

Andik Vermansah belum memutuskan akan bermain di mana di musim depan.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 04 Des 2017, 12:10 WIB
Diterbitkan 04 Des 2017, 12:10 WIB
Andik Vermansah
Salah satu winger Timnas Indonesia, Andik Vermansah (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Sukses Persebaya Surabaya promosi ke Liga 1 2018 memunculkan spekulasi mereka bakal bereuni dengan Andik Vermansah. Kebetulan, status Andik saat ini tidak memiliki klub setelah berpisah dengan klub Malaysia, Selangor FA.

Andik Vermansah dan Persebaya memang memiliki kisah indah selama delapan tahun. Andik memulai kariernya di level junior bersama Persebaya U-18 pada 2005. Terus menimba ilmu, ia pun dipromosikan ke tim utama sejak 2008.

Sayang, konflik yang mendera sepak bola Indonesia membuat Andik harus mengambil keputusan sulit. Ia berpisah dengan Persebaya dan merantau ke Malaysia untuk memperkuat Selangor sejak 2014. Namun, kontrak Andik kini tak diperpanjang Selangor.

Dengan status free agent, Persebaya pun berpeluang besar merekrut pemain berusia 26 tahun itu. Namun, menurut pengakuan agen Andik, Muly Munial, sampai saat ini pihak Persebaya belum menghubunginya.

"Andik Vermansah sudah bilang kepada saya, kalau balik ke Indonesia, ia hanya mau main di Persebaya. Tapi sekarang saya juga tidak tahu bagaimana Persebaya, apakah mereka sudah siap menerima Andik atau bagaimana," kata Muly saat dihubungi wartawan.

Prioritaskan Malaysia

Di lain pihak, selain isu ke Persebaya, ada beberapa klub di luar Indonesia yang tertarik dengan Andik Vermansah. Di Malaysia, ada Felcra FC yang sudah terang-terangan mengakui ketertarikannya kepada pemain asal Jember tersebut.

Selain Malaysia, ada juga klub Thailand yang juga memiliki ketertarikan. Namun, namanya masih dirahasiakan. Menurut Muly, Andik sendiri masih memiliki keinginan untuk kembali berkarier di Malaysia.

"Bagaimana pun, ia masih merasa nyaman di Malaysia meski sebenarnya ada beberapa klub di Indonesia yang siap membayar dalam jumlah sama dengan apa yang didapat di Malaysia. Sekali lagi, ini bukan soal mata duitan ya," tegas Muly.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya