Soal Polemik Transfer, PSSI Bebaskan Evan Dimas dan Ilham

PSSI bersifat menunggu keputusan Evan Dimas dan Ilham Udin bersama perwakilannya.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 20 Des 2017, 06:24 WIB
Diterbitkan 20 Des 2017, 06:24 WIB
Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, Evan Dimas
Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, berbicara mengenai situasi Evan Dimas dan Ilham Udin Armaiyn. (Bola.com/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kepindahan Evan Dimas dan Ilham Udin ke Selangor FA menimbulkan kegaduhan dalam sepak bola Indonesia. Publik menilai PSSI sengaja menghalang-halangi kepindahan mantan dua penggawa Bhayangkara FC tersebut.

Situasi Evan Dimas dan Ilham saat ini memang jarang terjadi. Seharusnya, kepindahan pemain ke klub luar negeri adalah sebuah hal yang biasa. Namun, mengingat Evan dan Ilham adalah pemain andalan Timnas Indonesia U-23, situasinya pun berbeda.

PSSI mempertanyakan mengapa Evan dan Ilham tak menjalin koordinasi dengan mereka terkait hal itu. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ratu Tisha menyebut keduanya masuk dalam proyeksi Timnas U-23 yang tengah dipersiapkan menuju Asian Games 2018.

Ke depannya, PSSI khawatir kepindahan keduanya ke Selangor justru akan menghambat saat Timnas U-23 menggelar pemusatan latihan (TC). Apalagi, PSSI sudah menyiapkan program di mana TC Timnas U-23 akan dilakukan setiap akhir bulan hingga Asian Games.

"Jadi apa pun yang nanti diputuskan Evan Dimas dan Ilham, yang nantinya memang berpeluang menjadi timnas, keputusan terakhir itu kan baru akan diambil menjelang test event. Pilihannya sekarang ada di mereka, sebesar apa perjuangan mereka untuk masuk timnas," ujar Tisha di Kantor PSSI, Selasa (19/12/2017). 

Tegaskan Disiplin

Evan Dimas (Liputan6.com/Helmi Fitriansyah)

Mengenai hal itu, PSSI sejatinya tengah mencari solusi atau jalan tengah. Itu yang menjadi bahan perbincangan saat Tisha bertemu dengan perwakilan Evan dan Ilham, Muly Munial, hari ini. PSSI tak ingin keduanya kesulitan mengikuti program pelatihan yang sudah dibuat akibat menyesuaikan dengan kewajiban di klub.

"Artinya, kategori menjadi pemain timnas adalah kedisiplinan mengikuti aturan dan program pelatih. Bahwa program kepelatihan yang telah ditetapkan itu memang intensitasnya sangat tinggi. Setiap bulan pasti ada dan harus diikuti untuk mengejar ketertinggalan kita. Kami yakin mereka sudah dewasa, sudah bisa berpikir sendiri," tegas Tisha.

Terlepas dari polemik transfer tersebut, Muly bersama Evan dan Ilham akan tetap terbang ke Selangor dalam beberapa hari ke depan. Tujuannya adalah berdiskusi dengan klub Malaysia tersebut agar ada persamaan pandangan terkait pentingnya kedua pemain di skuat Garuda.

"Saya akan tetap perjuangkan mereka. Saya harapkan Selangor di sana bisa mau fleksibel dan saya akan usahakan kedua pemain itu tetap bertahan. Sekarang tugas saya adalah menyamakan program yang ada antara yang ada di Timnas Indonesia dan yang ada di Selangor agar semua berjalan baik," timpal Muly.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya