Wakapolri Enggan Pedulikan Anggaran CdM Asian Games

Syafruddin ditunjuk KOI sebagai CdM Asian Games 2018, tiga pekan lalu.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 08 Jan 2018, 15:45 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2018, 15:45 WIB
Chief de Mission (CdM) Asian Games 2018, Wakopolri Komjen Pol. Syafruddin
Chief de Mission (CdM) Asian Games 2018, Wakapolri Komjen Pol. Syafruddin (Liputan6.com/Cakrayuri Nuralam)

Liputan6.com, Jakarta - Wakapolri Komjen Pol. Syafruddin enggan memusingkan dana oprasional untuk dirinya sebagai Chief de Mission (CdM) Asian Games 2018. Dia ingin membantu Indonesia mencapai target di Asian Games.

Syafruddin ditunjuk KOI sebagai CdM Asian Games 2018, tiga pekan lalu. Penunjukan Wakapolri sebagai CdM Kontingen Indonesia dalam Asian Games ke-18 berlangsung di Istana Wakil Presiden, 18 Desember 2017.

Namun demikian, dia enggan membicarakan soal haknya yang berhak mendapat dana operasional sebagai CdM Asian Games.

"Saya belum tahu (mengenai dana oprasional), saya tidak peduli itu, mau ada dana operasional atau tidak, CdM terus jalan," katanya di Kantor KONI, Senin (8/1/2017).

Ketimbang memikirkan hal tersebut, Syafruddin memilih fokus membantu kontingen Indonesia mencapai target di Asian Games. Indonesia ditargetkan menembus 10 besar Asian Games 2018 dengan raihan 20 medali emas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bentuk Tim CdM

Untuk mencapai target tersebut, Syafruddin bakal membentuk tim. Dia bakal membentuk dua tim yang membantunya bekerja sebagai CdM Asian Games dan bertugas di kepolisian.

"Saya akan membentuk tim untuk cdm, ada dari Polri, TNI, Wakil Cdm nya itu dari TNI, Mayor Jenderal Herindra namanya, ada dari KONI, Kemenpora, hingga KOi, saya sedang menyusun itu. Pasti ada dari media juga," ujarnya.

"Kita ini dalam masa perjuangan untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa. Asian Games ini bukan hanya untuk yang berkepentingan, tapi dikerjakan semua anak bangsa," ucap Syafruddin.


Asian Games Kalah Populer

Pria berusia 56 tahun itu juga bakal mencari cara untuk mempopulerkan Asian Games 2018 di Indonesia. Pasalnya, dia mendapat laporan bahwa ajang olahraga terbesar di kawasan Asia itu kalah tenar bila dibandingkan dengan kasus pedofil.

"Saya sangat miris setelah mendapatkan opininya itu lebih tinggi pedofil ketimbang Asian Games. Asian games hanya 3 persen, lebih kecil dari pedofil. Padahal pedofil tidak bisa mengangangkat hatkat dan martabat bangsa.," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya