Indonesia Downhill Urban 2018, Tyo Tercepat di Seeding Run 76

Persaingan pembalap di Indonesia downhill Urban tahun ini lebih ketat di kaki Gunung Merapi.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 01 Apr 2018, 22:15 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2018, 22:15 WIB
Aksi pembalap sepada Indonesia Downhill Urban 2018 di Boyolali
Aksi pembalap sepada Indonesia Downhill Urban 2018 di Boyolali (Foto: Doc Indonesia Downhill Urban 2018)

Liputan6.com, Boyolali - Kabut tipis turun dari puncak Gunung Merapi menuju New Selo, Boyolali, saat seeding run 76 Indonesian Downhill Urban 2018 dimulai, Sabtu (31/3/2018). Namun, kabut dan suhu dingin tak mampu meredam panasnya persaingan para pembalap downhill yang sudah tak sabar untuk berlaga.

Dibanding tahun lalu, trek New Selo memang mengalami sedikit perubahan. Salah satunya penggantian rintangan wall rock berm menjadi step up gap karena masalah cuaca.

"Di posisi marshall lima, kami buat dua jalur terpisah untuk kelas elit dan hobi. Ada rintangan step up gap yang hanya boleh dilalui rider elit karena faktor safety," kata race director Pratomo Setiadi dalam rilis yang diterima wartawan.

Sementara itu, karakter trek juga menjadi lebih teknikal karena perancang trek Harry Lempenk Susanto ingin para rider lebih berhitung saat melintasi trek.

"Di section speed, kami sengaja menghilangkan rintangan jadi bisa dimaksimalkan untuk mencari waktu bagi para pembalap. Untuk pedalling juga ada tapi tidak terlalu banyak, biar keringat tetap keluar," kata Harry.

Hingga batas registrasi ulang di hari pertama, jumlah peserta di 76 Indonesia Downhill Urban 2018 New Selo tercatat 194 pembalap. Mereka bakal bertarung di 11 kelas baik hobi maupun prestasi di mana masing-masing kelas akan diambil posisi lima terbaik.

Tyo Cahyadi dari Spartan Racing Team mencatat waktu tercepat dua menit 08,256 detik saat seeding run kelas men’s elite, disusul oleh Dimas Pamungkas (Polres Boyolali – Kurnia Bike Batam) dengan selisih waktu yang sangat tipis 0,924 detik.

Kelas Junior

Urban Downhill
76 IDH Urban di helat di Kawasan New Selo, Boyolali, 31 Maret 2018 hingga 1 April 2018. (dok. Indonesian Downhill)

Di peringkat ketiga adalah Andy Prayoga (ART) dengan waktu 2:09,411, disusul Dedik Handika (PVR Racing Team) yang lebih lambat 2,808 detik dari Tyo. Mas Permadi dari Racing Wheels Bike FAKFactory berada di urutan kelima seeding run men’s elite.

Kelas men junior juga menjadi salah satu kelas yang paling ditunggu di event 76 IDH URBAN 2018 New Selo. Dari kelas inilah, bakat dan talenta downhill baru akan muncul.

Bima Fikri Aldira yang start pertama di seeding run cukup percaya diri pada awalnya. Namun, Dava Rizki Muhammad yang start ketiga membuyarkan prediksi. Dava yang memperkuat tim Polair DH Team tampil sempurna dan mampu mencatat waktu tercepat dua menit 15,500 detik dan berada di urutan pertama.

Haimin Muhaimin yang kini memperkuat Pamitra Bike Park juga mampu menyodok masuk ke peringkat kedua seeding run setelah mencatat waktu dua menit 16,248 detik. Bima Fikri Aldiradari Spartan Racing Team agaknya harus mampu mengoreksi kesalahan di final run esok jika ingin melesat meninggalkan peringkat ketiga yang diraih saat seeding run.

Peringkat keempat sendiri ditempati Fasya Ahansa Rifki dari V3 Bike Shop yang kali ini mencatat waktu dua menit 18,087 detik. Erik Ferdian Fransisco dari MUD Brothers menempati peringkat kelima dengan waktu dua menit 22,400 detik.

Hasil di seeding run akan menentukan posisi start di mana pembalap dengan waktu tercepat akan start di urutan terakhir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya