Liputan6.com, Moskow - Vladimir Putin, lewat juru bicaranya, mengutarakan pendapat seputar independensi dan konsekuensi perempuan Rusia untuk berhubungan seks dengan turis asing yang melancong ke Negeri Beruang Merah sepanjang gelaran Piala Dunia 2018.
Pendapat yang diutarakan oleh Juru Bicara Kepresidenan Dmitry Peskov, tampak ditujukan untuk membantah imbauan dari Anggota Senat Rusia Bidang Urusan Keluarga, Perempuan dan Anak-Anak, Tamara Pletnyova.
Advertisement
Baca Juga
Pletnyova sebelumnya mengimbau agar perempuan Rusia "tidak seharusnya berhubungan seks dengan penonton sepak bola dari negara lain sepanjang di Piala Dunia, karena Anda akan 'menderita' sebagai orang tua tunggal nantinya".
Ia juga khawatir, seks bebas dengan turis asing akan mengakibatkan para perempuan Rusia melahirkan dan membesarkan anak ras campuran nantinya. Menurut Pletnyova, anak ras campuran di Rusia "telah menderita sejak era Uni Soviet", ujarnya menggambarkan diskriminasi sosial yang dialami mereka.
Dalam sebuah komentar terpisah yang tampak ditujukan untuk merespons imbauan tersebut, juru bicara Putin, Dmitry Peskov mengutarakan pernyataan yang menepis kekhawatiran Pletnyova.
Mengawali komentarnya, Peskov mengatakan, "Semua negara menuduh negara lain atas sikap rasisme dan homofobia."
"Semua itu tidak ada hubungannya dengan Piala Dunia. Sedangkan untuk para perempuan Rusia, mereka bisa mengatasi semua hal dengan sendirinya," lanjut Peskov seperti dikutip dari Evening Standard, Minggu (17/6/2018).
Komentar Pletnyova yang memperingatkan bahwa "perempuan Rusia bisa berakhir membesarkan anak-anak ras campuran" mengacu pada istilah 'Anak-Anak Olimpiade Moskow 1980'.
Istilah itu digunakan selama era Uni Soviet untuk mengkategorikan anak-anak non-Kaukasian yang dikandung oleh perempuan Rusia usai berhubungan seks dengan turis mancanegara dari Afrika, Amerika Latin, atau Asia. Menurut beberapa laporan, banyak di antara anak-anak ras campuran itu menghadapi diskriminasi sosial di Soviet, bahkan, di Rusia Abad ke-21.
Sementara itu, Pletnyova juga memperingatkan bahwa anak-anak ras campuran itu dapat 'direbut oleh orang-orang Barat'. Dan oleh karenanya, ia mendesak agar perempuan Rusia berhubungan seks dengan, dan mengandung anak dari pria Rusia sendiri.
Â
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Menuai Komentar Beragam
Komentar Tamara Pletnyova menuai komentar beragam dari sejumlah figur di Rusia.
Alexander Rolbinov, Anggota Parlemen Rusia menjelaskan bahwa Pletnyova "mengkhawatirkan isu diskriminasi, tapi komentarnya bernada diskriminatif".
Wartawan dan presenter TV Yelena Khanga --yang diketahui membesarkan anak ras campuran-- menuduh Pletnyova membuat komentar 'tidak bermoral' tentang anak-anak ras campuran.
"Saya bisa menunjukkan foto putri saya kepadanya (Pletnyova). Putri saya perempuan yang sangat cantik. Mungkin dia akan menyinggung, mengapa anak saya lebih buruk daripada putrinya?" kata Khanga.
"Dia (Pletnyova) memiliki anak perempuan, rupanya, dari ras yang sama dengan suaminya. Jika ia memiliki alasan mengapa anak perempuan saya terlihat lebih buruk menurutnya, maka kita baru bisa mulai berdiskusi."
Di sisi lain, ada pula sekelompok perempuan yang mendukung komentar Pletnyova.
Inna Zhirkova (28), model kecantikan, mendukung 'larangan hubungan seks dengan turis asing' sepanjang Piala Dunia karena 'perempuan Rusia harus menjaga martabat dan harga diri'.
"Saya sepenuhnya setuju bahwa selama Piala Dunia lebih baik tidak memiliki hubungan seksual dengan orang asing. Kami (perempuan Rusia) adalah gadis-gadis yang bermartabat."
Tapi dia mengakui bahwa "orang bisa jatuh cinta pada pandangan pertama dan itu tidak tergantung pada kewarganegaraan."
"Sangat rumit bagi saya untuk berpendapat hal itu memang, karena saya selalu bermimpi memiliki seorang suami Rusia. Dan aku punya suami Rusia. Saya menikah cukup awal".
Advertisement