Liputan6.com, Jakarta - Pasangan Greysia Polii / Apriyani Rahayu gagal melangkah ke babak selanjutnya usai dikalahkan ganda putri Jepang, Mayu Matsumoto / Wakana Nagahara 12-21, 21-23 di babak semifinal.
Hasil ini membuat Greysia / Apriyani hanya mampu menyumbang satu medali perunggu di ajang Kejuaraan Dunia 2018.
Advertisement
Baca Juga
Di game pertama, Greysia / Apriyani masih menyesuaikan diri dengan pola permainan lawan yang menyerang. Serangan-serangan Matsumoto / Nagahara begitu menyulitkan Greysia/Apriyani sehingga banyak poin diraih lawan.
Di game kedua, Greysia / Apriyani mulai menemukan pola permainan yang sesuai, hingga mereka sempat balik memimpin 14-12.
Namun konsistensi pasangan Jepang ini memang patut diacungi jempol. Meskipun pertahanan mereka sempat diacak-acak Greysia / Apriyani, namun Matsumoto/Nagahara tetap berusaha mengontrol keadaan dan keluar dari tekanan.
Peluang kembali terbuka saat Greysia / Apriyani memaksakan kedudukan 20-20. Lagi-lagi serangan-serangan Matsumoto/Nagahara yang begitu bertubi-tubi menyulitkan pasangan Indonesia.
Kurang Tenang
"Kami selalu keduluan serangan lawan, saat sudah berhasil balik menekan, mereka tetap siap. Pada game kedua, mereka terlihat agak goyang, tapi mereka bisa balik siap lagi. Hari ini memang kami kurang tenang dalam mengembalikan bola," tutur Greysia usai pertandingan, seperti dilansir situs PBSI.
"Matsumoto/Nagahara bermain cepat, pukulan mereka kencang. Pola main mereka agak beda dengan pasangan Jepang yang lainnya yang masih ada lob panjang, kalau mereka langsung menyerang terus," ungkap Apriyani.
Advertisement
Minta Maaf
"Kami minta maaf karena kami main tidak seperti ekspektasi masyarakat Indonesia, pengurus PBSI, pelatih, bahkan ekspektasi diri kami sendiri. Kami coba untuk introspeksi kekurangan kami, jadi juara memang harus melewati banyak tahap," tambah Greysia.
Dengan hasil ini, Jepang memastikan medali emas ganda putri di Kejuaraan Dunia 2018. Di final besok, Matsumoto/Nagahara akan bertemu sesama pasangan Jepang, antara Yuki Fukushima/Sayaka Hirota atau Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto.