Asian Games 2018: Tim Beregu Putri Indonesia Hajar Hong Kong

Indonesia menang telak 3-0 atas Hong Kong pada babak 16 besar cabang olahraga bulu tangkis Asian Games 2018.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 19 Agu 2018, 17:40 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2018, 17:40 WIB
Greysia Polii / Apriyani Rahayu, Kejuaraan Bulutangkis Asia 2018
Pasangan Greysia Polii / Apriyani Rahayu menyumbangkan poin saat tim putri Indonesia menumbangkan India 3-1 pada perempat final Kejuaraan Bulutangkis Asia Beregu 2018, Jumat (9/2/2018). (PBSI)

Liputan6.com, Jakarta Tim beregu putri Indonesia tidak menemui kesulitan mengalahkan Hong Kong pada babak 16 besar cabang olahraga bulu tangkis Asian Games 2018 di Istora Senayan, Minggu (19/8/2018). Indonesia menang 3-0.

Pada partai pertama babak 16 besar Asian Games 2018, Indonesia menurunkan Greori Mariska untuk menghadapi Cheung Ngan Yi. Di set pertama, Gregoria kalah 19-21.

Namun, Greoria yang unggul stamina berhasil memanfaatkannya. Dia bisa memenangkan dua set selanjutnya atas Cheung Ngan dengan skor 21-8 dan 21-18.

Poin untuk Indonesia bertambah di partai kedua. Pasangan Greysia Polii / Apriyani Rahayu menang mudah atas Ng Tsz Yau / Yuen Sin Ying. Polii / Apriyani menang 21-14 dan 21-11.

Pada gim ketiga, Indoneisa menurunkan Fitriani, yang sempat kesulitan menghadapi Yip Pui Yin di set pertama. Fitriani pun kalah 12-21.

Namun, Fitriani yang unggul stamina berhasil merebut dua set berikutnya. Dia menang 21-13 dan 21-10 untuk membawa Indonesia menang 3-0 atas Hong Kong di babak 16 besar Asian Games.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Kalah Angin

Usai pertandingan, Gregoria mengatakan dirinya kehilangan set pertama karena kalah angin. Namun setelah mengendalikan permainan, dia bisa lebih santai menghadapi tunggal pertama Hong Kong.

"Game pertama, lapangan saya kalah angin, saya juga nggak mau cepat mengubah kecepatan kaki, kalau kalah angin, footwork harus cepat. Saat poin 11 baru menyadari kalau saya terlalu nyaman dengan ritme seperti di awal. Di game kedua, saya menang angin, gantian lawan yang tidak nyaman," jelas Gregoria usai laga.

"Saya sudah tahu harus bermain seperti apa di game ketiga, pelatih juga mengingatkan tidak boleh kalah kecepatan kakinya. Waktu ketinggalan itu saya mau dekatkan poinnya dulu, nggak apa-apa nggak dapet poin langsung banyak. Yang penting kalau saya dapat tiga poin dia harus dua poin, nggak boleh lebih dari saya," tambahnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya