Liputan6.com, Jakarta Ajang balap motor akan semakin menarik di tahun depan. Ini bukan hanya persaingan yang terjadi di kelas utama MotoGP melainkan kehadiran Kejuaraan Dunia MotoE atau motor listrik.
Pada Februari lalu, Dorna Sports selaku operator MotoGP resmi memperkenalkan Kejuaraan Dunia MotoE di Roma. Nantinya, akan ada 18 motor dari 11 tim yang bersaing di lintasan balap.
Advertisement
Baca Juga
Selain tim MotoGP, ada juga perwakilan dari Moto2 dan Moto3 yang berjumlah empat tim. Untuk kelas utama Dorna akan memberikan jatah dua motor, sementara untuk di dua kelas lainnya satu motor. Lantas, apakah kehadiran MotoE bisa dianggap merusak tatanan kejuaraan MotoGP di masa depan?
Ada tiga pendapat berbeda yang diutarakan mengenai kehadiran Kejuaraan Dunia MotoE tahun depan. Komentar pertama disampaikan General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna. Dia menyampaikan belum bisa menyatakan apakah motor listrik itu bisa menjadi solusi atau pilihan untuk masa depan.
"Yang pasti kita perlu memahami apa yang sedang terjadi di dunia ini, jadi kita akan menonton kategori baru dan motornya. Tetapi saya tidak memiliki visi yang jelas tentang seperti apa e-bikes ini di masa depan dan kapan mereka akan diluncurkan. Motor Hibrid menurut saya masih terlalu mahal, itu sebabnya saya tidak berpikir kita akan melihat mesin semacam itu di motor MotoGP," ungkap Dall'Igna dikutip dari Speedweek, Senin (20/8/2018).
Pendapat Berbeda
Lain halnya dengan Dall'Igna yang belum bisa menjelaskan secara gamblang tentang masa depan MotoE. Direktur Teknis Red Bull KTM, Sebastian Risse justru sangat antusias menyaksikan kejuaraan tersebut tahun depan.
Menurut Risse, KTM telah aktif di bidang ini selama beberapa tahun. Ditambahkannya , dalam beberapa kategori sepeda motor, motor listrik ini memiliki pangsa pasar yang semakin besar.
"Ini terkait erat dengan teknologi yang ada. Butuh sejumlah sepeda motor tertentu. Perkembangan lebih lanjut berlangsung, semakin banyak pasar ini akan berkembang. Jika kita berpikir tentang kelas MotoGP, kita harus berbicara satu sama lain dalam waktu sepuluh tahun," kata Risse.
"Lalu kita tahu apa yang terjadi secara teknis. Bagian dari masa depan adalah sepeda motor listrik. Saya akan mengesampingkan mesin hibrida karena kerumitannya. Keuntungan dari sepeda motor adalah bahwa mereka secara teknis lebih sederhana daripada mobil. Kami ingin menerima keuntungan ini."
Advertisement
Yamaha Beri Dukungan
Senada dengan Rosse. Kepala proyek tim Yamaha, Kouji Tsuya menurutkan motor listrik ini merupakan pilihan yang tepat untuk masa depan.
"Tahun ini, Yamaha mengambil bagian dalam kejuaraan uji coba listrik untuk pertama kalinya. Jadi kami berpikir tentang e-bikes untuk masa depan. Juga untuk balap," ucapnya. (David Permana)