3 Pemain Timnas U-19 yang Bisa Jadi Penentu lawan UEA, selain Egy Maulana Vikri

Timnas U-19 Indonesia menghadapi duel hidup mati lawan UEA malam ini.

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 24 Okt 2018, 16:45 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2018, 16:45 WIB
Indonesia Vs China
Para pemain Timnas Indonesia bersiap menghadapi China pada laga PSSI 88th U-19 di Stadion Pakansari, Jawa Barat, Selasa (25/9/2018). Indonesia kalah 0-3 dari China. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Jakarta - Timnas U-19 Indonesia bakal menghadapi laga hidup dan mati melawan Uni Emirat Arab (UEA) di pertandingan pamungkas Grup A Piala AFC U-19 2018, malam ini di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (24/10/2018). Indra Sjafri dan pasukannya harus menang demi menjaga peluang ke perempat final dan memperbesar harapan lolos Piala Dunia U-20 2019.

Ujian terakhir Timnas U-19 Indonesia pada fase grup Piala AFC U-19 2018 tergolong sangat berat. UEA yang kini merupakan pemuncak klasemen sementara.

UEA mengoleksi poin sempurna dalam dua pertandingan pertama lewat kemenangan 2-1 atas Qatar dan 8-1 atas Chinese Taipei. Sementara itu, Timnas U-19 Indonesia baru memiliki tiga poin setelah menang 3-1 atas Chinese Taipei dan kalah dramatis 5-6 dari Qatar.

Egy Maulana Vikri tentu akan kembali menjadi andalan Indra Sjafri. Namun, ketika pemain Lechia Gdansk yang sudah dikenal sebagai ancaman oleh para pemain lawan ini mendapatkan pengawalan, harus ada pemain yang menjadi pembeda demi menciptakan peluang mencetak gol.

Bola.com pun memilih tiga pemain Timnas U-19 Indonesia yang bisa menjadi pembeda dalam pertandingan terakhir Grup A Piala AFC U-19 2018.

Witan Sulaeman

Indonesia U-19 Vs Chinese Taipei U-19
Gelandang Indonesia, Witan Sulaeman, melakukan selebrasi usai membobol gawang Chinese Taipei, pada laga AFC U-19 di SUGBK, Jakarta, Kamis (18/10/2018. Indonesia menang 3-1 atas Chinese Taipei. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Sahabat baik Egy Maulana Vikri ini boleh dibilang memang menjadi pemain yang paling menonjol di lini serang Timnas Indonesia U-19 ketika sang sahabat belum bergabung bersama skuat Garuda Nusantara karena masih bersama klubnya di Polandia, Lechia Gdansk.

Witan Sulaeman kerap menjadi pemain yang dipercaya mengisi beberapa posisi sekaligus ketika Indra Sjafri mengubah strategi dalam sebuah pertandingan.

Begitu bermain bersama Egy Maulana Vikri, Witan pun memperlihatkan kualitas yang tidak kalah hebat. Gelandang berkaki lincah yang memiliki ball keeping bagus ini kerap memperlihatkan kerja sama yang sangat apik bersama sahabatnya itu.

Terbukti dalam pertandingan kontra Chinese Taipei di laga pertama Grup A Piala AFC U-19 2018, Witan dan Egy memperlihatkan kerja sama yang sangat bagus. Egy melepaskan assist kepada Witan yang mencetak gol terakhir dalam kemenangan 3-1 tersebut.

Dalam pertandingan tersebut Witan mampu mencetak dua gol penting selain gol pembuka yang dicetak oleh Egy. Pengawalan ketat yang dilakukan pemain lawan terhadap Egy membuat Witan bisa bergerak lebih leluasa di lapangan.

Todd Rivaldo Ferre

Timnas Indonesia U-19 Vs Qatar U-19
Gelandang Timnas Indonesia, Todd Rivaldo, menggiring bola saat melawan Qatar pada laga AFC U-19 Championship di SUGBK, Jakarta, Minggu (21/10). Indonesia kalah 5-6 dari Qatar. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Statusnya dalam dua pertandingan Grup A Piala AFC U-19 2018 hanyalah sebagai pemain pengganti di babak kedua. Namun, di dalam laga kontra Qatar, Todd Rivaldo Ferre mampu membuktikan kualitasnya bukan hanya sebagai pemain pengganti belaka, tapi menjadi super-sub dengan mencetak hattrick.

Pemain asal Papua itu memang terkenal menjadi spesialis pemain pengganti di babak kedua ketika para pemain utama Indra Sjafri sudah mulai lelah. Namun, kondisi Timnas Indonesia U-19 yang tertinggal 1-6 saat menghadapi Qatar dan berubah menjadi 5-6 ketika pemain muda yang membela Persipura Jayapura ini masuk membuatnya menjadi sorotan.

Setelah laga kontra Qatar, Todd Rivaldo Ferre mengaku sangat siap jika mendapatkan kepercayaan menjadi starter dalam laga kontra UEA. Namun, ia menyerahkan semua keputusan kepada Indra Sjafri.

Sementara itu, sang pelatih punya alasan mengapa Rivaldo Ferre kerap menjadi pemain pengganti. Statistik pemain bertubuh mungil itu yang selalu tampil lebih cemerlang di babak kedua menjadi acuan bahwa performanya memang akan lebih baik ketika masuk saat para pemain lawan sudah kelelahan dan itu dibuktikannya dalam laga kontra Qatar.

Saddil Ramdani

Indonesia U-19 Vs Chinese Taipei U-19
Gelandang Indonesia, Saddil Ramdani, saat melawan Chinese Taipei pada laga AFC U-19 di SUGBK, Jakarta, Kamis (18/10/2018). Indonesia menang 3-1 atas Chinese Taipei. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Pemain sayap berkaki lincah yang kerap beroperasi di sisi kanan penyerangan Timnas Indonesia U-19 ini memiliki sejumlah trik yang bisa menjadi solusi bagi tim asuhan Indra Sjafri ketika menemui jalan buntu. Dengan kecepatan kaki, kekuatan tendangan, dan akurasi saat menembak bola, Saddil Ramdani adalah pemain yang bisa menjadi pembeda.

Saddil Ramdani adalah pemain yang senang memadukan kecepatan kakinya dengan goyangan yang mampu membuat lawan terperdaya ketika mengawalnya. Menyerang dari sisi kanan, Saddil kerap melakukan cut back yang membuat pemain lawan terpeleset dan menembak bola dengan kaki kiri yang sulit dihalau kiper lawan.

Model permainan seperti ini sudah sering diperlihatkannya, baik ketika membela Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2017, kemudian saat bersama Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2018, maupun saat bersama Timnas Indonesia U-19.

Eksekusi tendangan bebasnya pun kadang mematikan dan itu dibuktikannya saat menghadapi Qatar di laga kedua Piala AFC U-19 2018. Tendangan bebasnya dari jarak yang cukup jauh mampu menaklukkan kiper Qatar dan berbuah gol ketiga bagi Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya