Direksi Barcelona Anggap Mourinho Solusi Jangka Pendek

Barcelona menginginkan Mourinho pada 2008.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 12 Nov 2018, 06:36 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2018, 06:36 WIB
xavi hernandez
Xavi Hernandez menyebut Jose Mourinho hampir menangani Barcelona. (AFP/Karim Jaafar)

Liputan6.com, Barcelona - Mantan gelandang Barcelona, Xavi Hernandez, mengungkap skenario penunjukkan Jose Mourinho sebagai pelatih. Momen itu terjadi ketika El Azulgana memecat Frank Rijkaard pada 2008.

Xavi menuturkan, sebagian direksi Barcelona menginginkan Mourinho berdasar reputasi.

"Ada 4-5 direktur yang mau menunjuk Mourinho. Mereka merasa Barcelona membutuhkan pelatih yang dapat langsung memberi hasil positif," ungkap Xavi, dilansir Manchester Evening News.

Mourinho berkarier di Barcelona sebagai asisten Bobby Robson dan Louis van Gaal. Dia kemudian meniti karier kepelatihan di tanah kelahiran sebelum mencapai kesuksesan bersama FC Porto.

Ditambah prestasi bersama Chelsea, mantan pelatih Benfica tersebut masuk pertimbangan Barcelona. Namun, pada akhirnya El Azulgrana menunjuk Pep Guardiola.

Titik Balik

Perjalanan Chelsea Selama Tahun 2015
Jose Mourinho sukses besar di Chelsea. (AFP Photo/Adria Dennis)

Xavi juga merasa Mourinho sebelumnya mengedepankan filosofi permainan seperti Barcelona. Dia mengalaminya ketika Mourinho dipercaya Van Gaal memimpin latihan tim muda.

Namun, Xavi kemudian melihat Mourinho mengubah pendekatan. "Pengertian Mourinho terhadap sepak bola berubah ketika dirinya pergi ke Chelsea. Gaya tim asuhannya sangat berbeda dari Barcelona," ungkapnya.

Sukses Bersama Guardiola

Dengan memilih Guardiola, Barcelona menjalani salah satu periode tersukses sepanjang sejarah klub. Dia mempersembahkan tiga titel La Liga, dua gelar Liga Champions, serta sembilan trofi lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya