Liputan6.com, Jakarta - Ada yang berbeda dari tim putra BNI 46 di kompetisi Proliga 2019. Tim pelat merah itu memiliki tiga setter atau pengumpang.
Ketiga setter BNI 46 di Proliga edisi kali ini adalah Kadek Juliadi, Dio Zulfikri, serta Aji Maulana. Sekadar informasi, ketiganya bukan setter sembarangan. Status sebagai pemain tim nasional voli Indonesia pernah disandang mereka.
Advertisement
Baca Juga
Aji menjadi langganan timnas sejak 2013 lalu. Saat itu ia bersama Kadek memperkuat timnas pada ajang SEA Games ke-27 di Myanmar.
Sementara Dio mendampingi Aji pada SEA Games 2017 ke-29 di Kuala Lumpur. Aji kembali menjadi andalan timnas voli pada Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Memiliki tiga setter di Proliga 2019 diakui pelatih BNI 46 Samsul bukan suatu kesengajaan.
Bukan Gembosi Lawan
Samsul mengatakan direkrutnya Aji, Kadek, dan Dio bukan untuk menggembosi kekuatan tim lawan. Sebab, yang diambil BNI 46 hanya Aji Maulana.
Sekadar informasi, Aji sebelumnya membela Palembang Bank Sumsel Babel dalam Proliga 2017 dan 2018. "Tak gembosi lawan, yang BNI 46 ambil hanya Aji," kata Samsul kepada Liputan6.com di Jakarta, baru-baru ini.
"Ketika saya ambil Aji, tidak tahunya Dio sedang dalam proses perekrutan sebagai karyawan," lanjut pelatih Timnas Indonesia pada SEA Games 2017 dan Asian Games 2018 itu.
Sedangkan Kadek Juliadi sudah lebih dulu menjadi karyawan BNI. Setter berusia 26 tahun tersebut merupakan karyawan BNI kantor cabang Denpasar.
Advertisement
Menguntungkan
Memiliki tiga setter dengan kualitas hampir merata tidak membuat Samsul pusing dalam menentukan pilihannya. Justru ketiga setter itu membuatnya bisa memainkan banyak strategi.
"Masing-masing setter memiliki kelebihan, tinggal bagiamana saya memainkan saya memainkan mereka di setiap pertandingan," paparnya. "Mereka bisa saya mainkan di set set yang saya butuhkan."
"Jadi ini keuntungan bagi kami. Kapan siapa yang akan dimainkan, saya akan melihat situasi di lapangan dan calon lawan."
Lantas, siapa yang akan menjadi setter utama? "Intinya Aji, tapi dua setter ini juga tidak kalah. Pada situasi-situasi tertentu, siapa saja bisa saya mainkan. Sekali lagi, tergantung situasi di lapangan," ucap Samsul.
Samsul menambahkan timnya tidak merasakan kekurangan spiker dengan memiliki tiga setter. "kebetulan tidak rugi, karena kami mempunyai pemain 15, di quick spiker 3, open spiker 4," paparnya.
"Jadi kita lihat setiap minggu lawannya seperti apa, baru kita atur strategi dan komposisi pemain."