Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) belum mengambil keputusan terkait masa depan David de Gea. Situasi ini membuat Setan Merah berpeluang kehilangan kiper timnas Spanyol itu tanpa mendapatkan sepeser pun.
Kontrak David de Gea di MU akan berakhir pada Juni 2020. Namun hingga kini, belum ada kesepakatan baru antara kedua pihak.
Advertisement
Baca Juga
Manchester United masih belum menyanggupi permintaan gaji David de Gea. Hal itu membuat de Gea mulai gerah dan menyiapkan rencana untuk meninggalkan Old Trafford.
Jalan terbaik bagi Manchester United apabila tak kunjung ada kesepakatan adalah menjual de Gea pada bursa transfer musim panas 2019. Namun, pihak manajemen masih ragu untuk memilih opsi tersebut.
Jika menjual de Gea pada akhir musim 2018-19, Manchester United bisa mendapatkan uang paling tidak sebesar 50 juta pound. Hal itu dikarenakan kontrak de Gea yang hanya tersisa satu musim.
Namun, jika terlalu lama membuat keputusan, MU bisa kehilangan de Gea secara cuma-cuma pada akhir musim 2019-20.
Semua karena Alexis Sanchez
Kesulitan Manchester United untuk menegosiasikan kontrak baru dengan beberapa pemainnya ditengarai diakibatkan oleh kehadiran Alexis Sanchez. Saat ini, Sanchez mendapat bayaran sebesar 500.000 pound per pekan. Jumlah tersebut menjadikannya sebagai pemain dengan gaji paling tinggi di Manchester United.
Namun, kontribusi Sanchez untuk klub sangat minim. Pemain asal Chile itu tidak tidak mengulangi performa apiknya ketika masih memperkuat Arsenal.
Kondisi tersebut menimbulkan kecemburuan sosial di skuat Manchester United. David de Gea merasa menjadi pemain yang paling konsisten dalam membela klub, karena itu ia meminta kenaikan gaji hingga 400.000 pound per pekan. Namun, jumlah tersebut dinilai terlalu besar oleh manajemen The Red Devils.
Sumber: ESPN
Advertisement