Pembalap Jepang Makin Pede Usai MotoGP Argentina, Ini Alasannya

Pembalap Jepang Takaaki Nakagami sudah tahu kekuatan balapnya di MotoGP 2019.

oleh Defri Saefullah diperbarui 07 Apr 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2019, 09:00 WIB
Takaaki Nakagami, MotoGP
Takaaki Nakagami akan menjadi rookie di MotoGP 2018 dan memperkuat LCR Honda. (TOSHIFUMI KITAMURA / AFP)

Liputan6.com, Aalst- Pembalap asal Jepang, Takaaki Nakagami semakin pede dengan penampilannya di MotoGP 2019. Ini dirasakannya setelah finis ketujuh di MotoGP Argentina bersama LCR Honda.

Usai balapan di Termas de Rio Hondo itu, Nakagami merasa sudah semakin tahu dimana letak kekuatannya bersama motor RCV213V lansiran 2018. Kekuatannya ini membantu dia memenangkan duel sengit raih posisi tujuh di MotoGP Argentina.

"Sepanjang balapan, saya melihat pembalap dari berbagai pabrikan; Suzuki, Ducati dan Yamaha. Ini menarik karena saya melihat gaya berbeda, tapi saya lebih kuat ketimbang mereka saat hard braking (menggunakan rem depan lebih dulu saat objek di depan berhenti mendadak)," ujarnya seperti dikutip crash.

"Saya sangat senang bisa paham dengan itu karena nanti di Texas, Anda akan membutuhkan hard braking dan sekarang itu kekuatan saya."

Dengan posisi 7 yang diraih di MotoGP Argentina, Nakagami pun duduk di posisi tujuh klasemen sementara MotoGP 2019. Dia mengoleksi 16 poin, tepat di bawah rekannya di LCR Honda Cal Crutchlow.

 

 

Terus Belajar

Takaaki Nakagami
Takaaki Nakagami (Martin BUREAU / AFP)

Nakagami mengaku terus belajar agar bisa bagus di MotoGP 2019. Hanya dia yang kini memakai motor Honda spek 2018 dan itu justru memudahkannya.

"Saya mungkin butuh lebih cepat sepesepuluh detik lagi. Itu didapatkan dari kerja keras. Namun saya merasa lebih pede dan kuat dibandingkan Qatar. Jadi kami akan terus bekerja seperti ini," ujarnya.

"Kami tak punya material baru, jadi lebih simpel. Kami hanya fokus dengan gaya balapan sendiri dan selalu mengecek setiap data dari Crutchlow, Marquez dan Lorenzo. Ini sangat membantu."

Balapan Sulit

Nakagami mengatakan balapan di Argentina sangat sulit. Apalagi setelah dia merasakan kurang enak dengan ban belakang.

"Balapan sangat sulit, saya pilih ban lunak di belakang karena ingin langsung dapatkan posisi bagus di awal balap tapi sayangnya saya tidak merasakan feeling dan grip," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya