Guardiola Belum Juga Dapatkan Trofi Liga Champions Meski Habiskan Rp 12 Triliun

Josep Guardiola kembali gagal mendapatkan trofi Liga Champions yang seakan jadi kutukan usai dirinya tinggalkan Barcelona. Meski dia sudah habiskan Rp 12 triliun di Manchester City dan Munchen.

oleh Defri Saefullah diperbarui 19 Apr 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2019, 12:00 WIB
Manchester City Vs Watford
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, memberikan arahan kepada anak asuhnya saat melawan Watford pada laga Premier League 2019 di Stadion Etihad, Sabtu (9/3). Manchester City menang 3-1 atas Watford. (AP/Martin Rickett)

Liputan6.com, Manchester- Josep Guardiola belum juga bisa memecahkan kutukan belum dapatkan trofi Liga Champions sejak tinggalkan Barcelona di 2012. Meski sudah belanja pemain sebesar 812 juta euro atau sekitar Rp 12,8 Triliun di Manchester City dan Bayern Munchen, pelatih berkepala plontos ini belum juga dapatkan trofi si Kuping Besar.

Kegagalan teranyar Guardiola terjadi saat Manchester City gagal melaju ke semifinal karena kalah produktivitas gol tandang dari Tottenham Hotspur. Meski menang 4-3 atas Spurs dan skor agregat 4-4, Spurs lolos semifinal Liga Champions karena cetak tiga gol di laga tandang.

Meski Guardiola selalu berucap tujuannya ke Manchester City bukan untuk Liga Champions, namun Guardiola tetap saja kehilangan standar. Gelar di Eropa merupakan hal prestisius bagi seorang pelatih apalagi sekaliber Guardiola.

Sejak gabung Manchester City di 2016 lalu, Guardiola sudah habiskan 608 juta euro di bursa transfer. Namun uang sebanyak ini hanya antarkan City sebanyak dua kali ke perempat final dan sekali di 16 besar Liga Champions.

Angka itu bertambah besar jadi 812 juta euro kalau menghitung saat Guardiola melatih Bayern Munchen. Dia juga lagi-lagi gagal memberi trofi Liga Champions.

Perjalanan Guardiola

Gelandang Manchester City, Kevin De Bruyne
Manajer Manchester City, Pep Guardiola, memastikan Kevin De Bruyne mengalami cedera hamstring. (Adam Davy/PA via AP)

Seperti dilansir Marca, pada tahun pertamanya di Inggris, Guardiola habiskan 213 juta euro untuk membeli John Stones, Ilkay Gundogan dan Gabriel Jesus. Skuat dengan uang sebesar ini belum cukup jadi juara karena City kalah lawan AS Monaco di 16 besar Liga Champions.

Di musim kedua, City keluarkan lebih banyak uang untuk transfer. Guardiola habiskan 317,5 juta euro (Rp 5 Triliun) untuk mendatangkan Bernardo Silva, Ederson, Kyle Walker, Benjamin Mendy, Aymeric Laporte dan Danilo.

Skuat seperti ini tidak jaminan karena City kalah di perempat final Liga Champions lawan Liverpool. Musim ini pengeluaran menciut jadi 67 juta euro karena City hanya memboyong Riyad Mahrez.

Pemilik Manchester City, Mansour bin Zayed Al-Nahyan mungkin sedang kebingungan harus apa lagi untuk membentuk tim Liga Champions. Sejak mengambil alih 2008 lalu, City sudah habiskan 1,66 miliar euro (Rp 26 Triliun) untuk membeli pemain top.

Perjalanan di Munchen

Apa yang terjadi di City juga pernah terjadi di Munchen. Bayern Munchen memboyong pemain berkelas dunia seperti Mario Gotze, Thiago Alcantara, Arturo Vidal, Medhi Benatia dan Douglas Costa.

Munchen hanya mendominasi kompetisi domestik meski mengucurkan 204,4 juta euro untuk beli pemain. Munchen tiga kali kalah di semifinal Liga Champions secara beruntun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya