Lin Jarvis: Daripada Honda, Motor Yamaha Lebih Ramah Untuk Pembalap di MotoGP

Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, menyebut motor Yamaha lebih ramaha untuk semua pembalap.

oleh Hesti Puji Lestari diperbarui 02 Agu 2019, 18:50 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2019, 18:50 WIB
Valentino Rossi dan Maverick Vinales
Ekspresi pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi (kanan), dan rekan setimnya, Maverick Vinales, setelah kualifikasi MotoGP Italia, di Sirkuit Mugello, Minggu (3/6/2018). (Twitter/Yamaha MotiGP)

Jakarta Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, kembali mengomentari rivalitas Yamaha dan Honda di MotoGP. Menurut dia, motor Yamaha lebih ramah untuk semua pembalap daripada Honda.

Rivalitas Yamaha dan Honda sudah berlangsung lama di MotoGP. Namun dalam beberapa musim terakhir, Honda lebih mendominasi di ajang balap motor kelas para raja tersebut.

Pada musim ini, tim Repsol Honda masih nyaman bercokol di puncak klasemen sementara konstruktor MotoGP dengan nilai 191. Bukan hanya itu, jagoan Repsol Honda, Marc Marquez, kukuh menempati posisi teratas klasemen pembalap dengan mendulang 185 poin.

Sementara itu, Monster Energy Yamaha belum mampu berbuat banyak. Di klasemen konstruktor, Yamaha berada di peringkat ketiga dengan raihan 153 poin, sedangkan di klasemen pembalap, Valentino Rossi dan Maverick Vinales menghuni tempat enam serta lima. 

Kondisi tersebut membuat Yamaha sedikit tidak diunggulkan meraih gelar juara di MotoGP 2019. Menanggapi hal tersebut, Lin Jarvis membela diri.

"Saya menilai Yamaha mampu membuat sepeda motor yang dirancang khusus untuk setiap pengendara," kata Jarvis.

"Secara umum, Yamaha beradaptasi lebih baik daripada Honda dengan kebutuhan para pembalapnya di MotoGP, dengan kontak manusia, maksud saya. Ya, motor kami jauh lebih manusiawi," tambah Lin Jarvis. 

Kritik Bos Yamaha kepada Honda

Marc Marquez
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, semakin tak terkejar dalam tabel klasemen MotoGP 2019 setelah memenangi balapan di Jerman.(AFP/Tobias Schwarz)

Lin Jarvis juga melayangkan kritikan kepada Repsol Honda. Menurutnya, Honda hanya mengandalkan Marc Marquez sebagai penyumbang poin alih-alih memperbaiki kendaraan agar lebih ramah untuk pembalap lainnya.

"Kadang-kadang menerapkan strategi diktator itu baik. Namun, ada baiknya kita juga memiliki sepeda motor yang sesuai dengan karakteristik masing-masing pembalap," tandasnya.

Sumber: Tuttomotoriweb

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya