MotoGP: Sikap Kesatria Johann Zarco Bikin Bos KTM Terkesan

Bos KTM Pit Beirer mengaku terkesan dengan cara Johann Zarco meminta pemutusan kontrak pada MotoGP 2019.

oleh Hesti Puji Lestari diperbarui 13 Agu 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2019, 20:00 WIB
Pembalap KTM, Johann Zarco
Pembalap KTM, Johann Zarco. (AFP/Jean-Francois Monier)

Salzburg - Pit Beirer terkesan dengan cara Johann Zarco yang mengundurkan diri dari tim KTM Red Bull pada balapan MotoGP 2019. Menurut manajer tim KTM Red BUll tersebut, Zarco meminta pemutusan kontrak dengan sangat sopan dan menyentuh.

"Johann bilang bahwa kami bisa memberinya penalti saat itu juga. Ia bahkan menawari kami untuk mengambil gaji terakhirnya di KTM sebagai bentuk keseriusannya mengakhiri kontrak," ujar Beirer usai balapan MotoGP Austria seperti dilansir Speedweek, Selasa (13/8/2019).

"Itu adalah pernyataan gila yang mengesankan untuk kami. Sebagai manusia kami sangat tersentuh dengan sikap Johann," tambahnya.

Kabar Johann Zarco yang ingin meninggalkan tim KTM mencuat sejak berakhirnya MotoGP Austria di Sirkuit Red Bull Ring, Minggu (11/8/2019). Rider asli Prancis ini dikabarkan sudah tidak betah bersama KTM.  

Performa Zarco jauh tertinggal di belakang rekan setimnya, Pol Espargaro, yang telah mengantongi 61 poin. Zarco hingga balapan ke-11 MotoGP 2019 baru mengoleksi 22 poin. 

Torehan poin mantan pembalap Yamaha Tech 3 tersebut bahkan kalah dari rider KTM Tech 3, Miguel Oliveira, yang mengumpulkan 26 poin.  

Selain itu, Zarco juga cukup kesulitan beradaptasi dengan motor RC16 milik KTM.

Menurut CEO KTM, Stefan Pierer, pemutusan kontrak yang diajukan Johann Zarco merupakan imbas dari kelelahan piskologi yang tengah menimpa rider berusia 29 tahun itu di MotoGP 2019. "Saya pikir dia kelelahan. Ini bukan tentang kelelahan dalam artian kondisi fisik, namun juga secara psikologis," ujar Pierer.

 

KTM Setuju

KTM dikabarkan sudah menyetujui permintaan Johann Zarco. Sebagian petinggi tim Austria itu bisa mengerti tentang kondisi Johann Zarco saat ini.

"Di sisi lain, situasinya mudah dimengerti. Johann melihat kami di sebuah lembah, dan ia tidak bisa keluar lagi. Dia ingin menyetel kembali dirinya sendiri untuk masa depan. Kami harus mencatat itu," kata Beirer.

"Tapi itu juga keinginan kami untuk membantunya sehingga dia bisa membebaskan dirinya dari situasi ini. Kami tidak ingin semakin membebaninya," kata Beirer.

Sumber: Bola.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya