Karier Johann Zarco di MotoGP Masih Belum Jelas

Hingga kini, tidak ada kursi kosong untuk Johann Zarco. Seluruh tim di MotoGP telah memiliki jagoannya masing-masing.

oleh Hesti Puji Lestari diperbarui 16 Agu 2019, 03:00 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2019, 03:00 WIB
Pembalap KTM, Johann Zarco
Pembalap KTM, Johann Zarco. (AFP/Jean-Francois Monier)

Silverstone - Karier Johann Zardi di MotoGP masih belum jelas. Hingga kini, tidak ada kursi kosong untuk pembalap asal Prancis itu, baik di tim pabrikan maupun tim satelit. 

Seluruh tim di MotoGP telah memiliki jagoannya masing-masing. Pramac Racing menegaskan akan mempertahankan Jack Miller dan Francesco Bagnaia hingga 2020.

Avintia Racing juga resmi menggandeng Tito Rabat sampai MotoGP 2021. Sementara itu, LCR Honda kemungkinan akan mempertahankan Takaaki Nakagami karena alasan sponsor.

Turun kasta ke Moto2 menjadi satu di antara opsi yang bisa diambil Johann Zarco. Namun, itu bukan sebuah hal yang baru. Dia pernah meraih dua gelar juara dunia Moto2, yakni pada 2015 dan 2016.

Menanggapi hal tersebut, rider 29 tahun itu mempertimbangkan untuk berlaga di Moto2. Zarco tak menampik jika Moto2 bisa menjadi opsi terakhir, andai tak mendapat kursi di MotoGP. Meski demikian, Johann Zarco menyebut semua kemungkinan masih bisa terjadi.

"Target saya untuk 2020 adalah tetap bersama MotoGP dan berada di tim yang lebih baik. Moto2 adalah sebuah opsi. Ada rencana lainnya dan semua masih mungkin," ujar Johann Zarco kepada wartawan RMC.

Mengaku Lebih Lega

Johann Zarco
Pembalap KTM, Johann Zarco, menyebut motor tunggangannya memiliki kendala ketika menikung. (AFP/Tiziana Fabi)

Meski kemungkinan besar akan turun kelas, pembalap berusia 29 tahun itu merasa lega. Pasalnya, Zarco sudah lepas dari tekanan yang selama ini mengganggunya di KTM.

"Saya pikir hubungan kami lebih tenang dengan KTM, karena saya mengatakan kepada mereka jika saya tidak menentang mereka," kata mantan rider Honda itu.

Wajar saja Zarco mengajukan pengunduran dirinya secara sopan kepada manager KTM Red Bull, Pit Beirer. Bos KTM itu bahkan mengaku terkesan dengan sikap ksatria Johann Zarco.

"Johann bilang bahwa kami bisa memberinya penalti saat itu juga. Dia bahkan menawari kami untuk mengambil gaji terakhirnya di KTM sebagai bentuk keseriusannya mengakhiri kontrak," ujar Beirer beberapa waktu lalu.

Sumber: Motorsport

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya