Dramatis, Anthony Ginting Harus Akui Keunggulan Kento Momota di Final China Open 2019

Anthony kini tertinggal 3-10 dari Momota dan kalah enam kali beruntun. Terakhir kali Anthony meraih kemenangan atas Momota terjadi di final China Open 2018.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 22 Sep 2019, 16:14 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2019, 16:14 WIB
Anthony Sinisuka Ginting - Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019
Anthony Sinisuka Ginting gagal memenangkan China Open 2019. (foto: PBSI)

Liputan6.com, Changzhou - Tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting gagal mempertahankan gelar China Open. Walau sempat memimpin, dia menyerah 21-19, 17-21, 19-21 dari unggulan pertama Kento Momota (Jepang) pada final edisi 2019 di Olympic Sports Center Gymnasium, Minggu (22/9/2019).

Hasil ini memperburuk rekor pertemuan Anthony melawan Momota. Dia kini tertinggal 3-10 dan kalah enam kali beruntun. Terakhir kali Anthony meraih kemenangan atas Momota terjadi di final China Open 2018.

Kekalahan Anthony membuat Indonesia hanya meraih satu gelar China Open 2019. Pebulutangkis Tanah Air sudah memastikan titel denganmenciptakan all-Indonesian final di ganda putra.

Unggulan pertama China Open 2019 Kevin Sanjaya/Marcus Gideon bakal meladeni favorit kedua Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Keduanya sebelumnya sudah bertemu tiga kali di final pada tahun ini, yakni Indonesia Masters, Indonesia Open, dan Japan Open.

Kevin/Marcus memenangkan seluruh pertemuan tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Jalan Pertandingan

Anthony Sinisuka Ginting
Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting. (PBSI)

Anthony tertinggal 0-3 di awal gim pertama. Namun, dia sukses mengejar dan balik memimpin 7-4. Kedua pemain kemudian bergantian berebut angka hingga 15-15. Dalam skor ini, Anthony merebut dua poin beruntun untuk menguasai keadaan. Dia kemudian mempertahankan keunggulan dan merebut gim pertama.

Anthony unggul 2-0 di gim pertama. Namun, Momota bangkit dan memimpin 5-2 dan 11-7. Anthony sempat mengejar hingga 14-14. Meski begitu, Momota membalas dan meraih lima angka berturut-turut. Walau Anthony memangkas defisit menjadi 17-19, peringkat satu dunia itu menggunakan selisih itu dimiliknya untuk menyamakan kedudukan.

Di gim penentu, Anthony memimpin 3-1 sebelum tertinggal 3-9. Atlet berusia 22 tahun itu bisa memangkas menjadi 8-9 sebelum Momota kembali memperlebar selisih. 

Momota terus menabung angka dengan kebanyakan pukulan Anthony melebar. Anthony menunjukkan semangat dan mengejar hingga 19-19. Namun, Momota akhirnya meraih kemenangan setelah pengembalian Anthony membentur net.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya