Meski Kurang Dibantu, Jorge Lorenzo Tetap Semangat Hadapi MotoGP 2020

Jorge Lorenzo tetap menyimpan semangat besar untuk terus bersama Honda di MotoGP 2020. Meski motor selalu berpihak kepada Marc Marquez.

oleh Defri Saefullah diperbarui 01 Okt 2019, 19:40 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2019, 19:40 WIB
Jorge Lorenzo
Pembalap Repsol Honda, Jorge Lorenzo. (AFP/Lluis Gene)

Liputan6.com, Jakarta Jorge Lorenzo gagal total jalani musim pertamanya bersama Repsol Honda di MotoGP. Digadang-gadang menjadi Dream Team bersama Marc Marquez, Lorenzo malah jeblok tanpa prestasi di MotoGP 2019.

Lorenzo juga direcoki cedera panjang usai mengikuti MotoGP Mugello lalu. Tak kurang empat seri balapan harus dilalui Lorenzo dan kini posisi terbaiknya hanya di peringkat ke-14 saja.

Rumor kurang sedang juga menghantam Lorenzo. Dia dikabarkan pensiun lebih cepat atau diisukan kembali gabung dengan Ducati.

Motor Honda RC213V sejauh ini hanya cocok untuk Marc Marquez. Lorenzo pun sadar masukan dari Maquez saja yang bakal didengarkan tim.

Meski begitu, Lorenzo ogah pesimistis. Dia tetap yakin untuk menatap MotoGP 2020 nanti.

"Sebagai pabrikan besar, Honda punya potensi untuk memuaskan seluruh pembalap, meski sedikit. Ayo siap-siap untuk tahun depan," ujarnya seperti dikutip Motorsport.

 

Video

Wajar

Pebalap MotoGP Diprediksi Kian Meredup di Musim 201
1. Jorge Lorenzo - Tampil memukau pada musim 2010, 2012 dan 2015 bersama tim Yamaha. Terlalu nyaman bersama Yamaha dan bersitegang dengan Valentino Rossi, Lorenzo memutuskan berpindah haluan ke Ducati. (AFP/Giuseppe Cacace)

Lorenzo mengatakan wajar kalau Honda lebih mengutamakan Marquez. Dia mengakui Marquez membuat motor Honda jadi yang tercepat.

"Sejak Marquez tampil di MotoGP, motor disesuaikan dengan pembalap tercepat dalam tim," katanya.

"Marquez seperti yang Anda ketahui punya gaya membalap yang spesial. Dia juga punya gaya balap yang agresif dan motor harus seperti itu."

Maka itu, katanya, mau tak mau pembalap lain harus mengikuti gaya balap Marquez.

"Honda tentu sedikit banyak ikuti keinginan pembalap tercepat, itu normal," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya