Rumah Diserang, CEO MU Tingkatkan Keamanan Pribadi

Para penggemar MU yang kejam menyerang rumah wakil ketua eksekutif, Ed Woodward. Woodward, istri dan dua anaknya yang masih kecil tidak ada di rumah saat kejadian

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 30 Jan 2020, 19:50 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2020, 19:50 WIB
Ed Woodward, Manchester United
CEO Manchester United, Ed Woodward. (AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, Manchester - Wakil Ketua Eksekutif Manchester United (MU) Ed Woodward akan meningkatkan keamanan pribadinya. Ini dilakukan menyusul serangan yang dilakukan sekelompok orang yang diduga fans MU terhadap rumahnya.

Rumah CEO MU itu di Cheshire diserang 20 hingga 30 preman yang mengenakan balaclava. Mereka bahkan melempar suar ke pekarangan rumah dan memulas grafiti di gerbang luar.

Woodward, istri dan dua anaknya yang masih kecil tidak ada di rumah saat sekelompok preman itu menyerang kediamannya Selasa malam lalu (28/1/2010)..

Setelah serangan mengerikan tersebut, langkah-langkah keamanan di sekitar rumah Woodward mulai dibahas. Keamanan Woodward pun ditingkatkan untuk memastikan keselamatan pribadinya.

Diduga kelompok itu berasal dari fans MU militan. Ini adalah kelompok keras pendukung United yang menentang rezim keluarga Glazer yang memiliki klub.

Sasaran Kemarahan

Woodward, yang telah menjadi wakil ketua eksekutif sejak 2003, menjadi sasaran kemarahan fans United. Para penggemar menginginkan pria berusia 48 tahun itu keluar dari klub.

Setelah absen dalam tiga pertandingan terakhir United, Woodward hadir di Etihad Stadium tadi malam untuk menyaksikan pertandingan leg kedua semifinal Piala Carabao melawan Manchester City.

Sanksi Tegas

Terkait dengan kejadian itu, manajemen Setan Merah menegaskan bahwa siapa pun yang terbukti terlibat dalam serangan kriminal ke rumah Woodward ini akan dihukum larangan menonton laga United di stadion seumur hidup.

"Fans mengekspresikan opini mereka itu satu hal, perusakan kriminal dan niat untuk membahayakan kehidupan orang itu hal yang lain. Hal ini benar-benar tak bisa ditolerir,"

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya