Manchester - Manchester United (MU) merupakan salah satu klub tersukses di Eropa pada era Manajer Sir Alex Ferguson. Klub berjuluk Setan Merah itu bergelimang gelar pada kancah domestik dan bertaji di Eropa.
Kesuksesan tersebut tak lepas dari keberadaan pemain-pemain mumpuni milik MU. Sebut saja mulai Eric Cantona, David Beckham, hingga era Ryan Giggs, Paul Scholes, Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney, dan Robin van Persie.
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
Pada masa Sir Alex Ferguson tak banyak pemain yang benar-benar ingin pergi dari Old Trafford. Sebaliknya, Setan Marah malah jadi magnet besar bagi para pemain dari berbagai penjuru dunia.
Advertisement
Namun, Ferguson dikenal sebagai sosok yang tak kenal kompromi. Dia bisa dengan tegas menjual pemain jika tak lagi sesuai dengan kebutuhan tim maupun filosofinya.
Bahkan, kadang sang manajer tak segan menjual pemain yang berlabel bintang dan menjadi kesayangan publik Old Trafford. Terkadang, karier sang pemain mengalami penurunan setelah dilepas Setan Merah.
Berikut ini 11 pemain termahal yang dijual MU pada era Sir Alex Ferguson dan bagaimana performanya setelah meninggalkan Old Trafford, seperti dilansir Planet Football.
Saksikan video pilihan berikut ini
Kieran Richardson
Richardson merupakan jebolan akademi Manchester United dan mencatat 81 penampilan di semua kompetisi untuk MU selama era 2002 hingga 2007.
Kedatangan Cristiano Ronaldo dari Sporting Lisbon benar-benar membuat Richardson kesulitan masuk skuat reguler. Sang winger dijual ke Sunderland dengan banderol 5,5 juta pounds (Rp97,3 miliar) dan menjadi favorit fan di sana setelah mencetak gol kemenangan kontra Newcastle United pada 2008.
Setelah lima musim di Sunderland, Richardson gabung ke Fulham pada 2021 dan kemudian pindah ke Cardiff City pada 2016.
Advertisement
Alan Smith
Alan Smith memicu kontroversi ketika gabung Manchester United dari Leeds United pada 2005. Namun, kariernya nyaris berakhir ketika mengalami cedera kaki dan dislokasi engkel saat menghadapi Liverpool dua tahun berselang.
Sang gelandang pulih dari cedera dan memenangi Premier League pada 2007, tapi kemudian pindah ke Newcastle United dengan banderol 6 juta pounds (Rp106,2 miliar) untuk bisa bermain lebih banyak.
Smith masih kesulitan dengan berbagai cedera, kemudian The Magpies terdegradasi pada 2009. Namun, dia juga ikut membantu Newcastle kembali ke Premier League. Smith sempat bermain di MK Dons dan Notts County sebelum gantung sepatu pada 2018.
Zoran Tosic
Zoran Tosic hanya mencatat dua penampilan di Premier League untuk Manchester United setelah digaet dari Partizan Belgrade pada 2009 dengan banderol 7 juta pounds.
Sang winger dijual ke CSKA Moskow dengan harga 8 juta pounds (Rp123,9 miliar) pada 2010 dan menjadi pemain kunci di sana. Dia mencetak 47 gol dalam 241 penampilan, sebelum gabung Partizan lagi pada 2017.
Advertisement
Gabriel Heinze
Gabriel Heinze terpilih sebagai pemain terbaik MU musim 2004–2005. Namun, dia merupakan pilihan kedua di sektor bek kiri setelah Patrice Evra.
Pemain asal Argentina itu memancing kemarahan fans ketika memaksa pindah ke Liverpool. Tapi, Ferguson tak pernah menyetujui kepindahan itu. Heinze dijual ke Real Madrid pada 2007 dengan harga 8 juta pounds (Rp141,6 miliar).
Heinze memenangi satu titel La Liga dan mencatat 58 penampilan untuk El Real selama di sana, sebelum pindah ke Marseille pada 2009.
Paul Ince
Paul Ince merupakan salah satu pemain kunci skuat terhebat Ferguson edisi pertama dan memenangi dua gelar Premier League, dua Piala FA, dan Piala Winners.
Namun, hubungannya dengan Ferguson meruncing dan Ince dijual ke Inter Milan pada 1995 dengan banderol 7 juta pounds (Rp141,6 miliar).
Setelah start yang lambat, dia perlahan menemukan kesuksesan di Italia. Ince mencetak 13 gol untuk Inter Milan sebelum secara kontroversial kembali ke Inggris untuk gabung Liverpool pada 1997.
Advertisement
Andy Cole
Andy Cole menyuguhkan duet iconic dengan Dwight Yorke saat MU memenangi treble pada 1999. Namun, kepindahan Ruud van Nistelrooy ke Old Trafford pada 2001 memicu kepergian Cole.
Blackburn Rovers membayar 8 juta pounds (Rp141,6 miliar) untuk memboyong Cole. Saat itu, sang striker tampil cukup apik dengan mencetak gol kemenangan pada Piala Liga 2002 hanya dua bulan setelah kedatangannya ke Blackburn.
Cole total menyumbangkan 37 gol dalam 100 laga di Rovers, tapi tetap dijual ke Fulham pada 2004 karena bertengkar dengan sang manajer, Graeme Souness.
Ruud van Nistelrooy
Van Nistelrooy merupakan salah satu striker paling berbahaya dalam sejarah Manchester United. Pemain asal Belanda itu menyumbangkan 150 gol dalam 219 laga untuk Setan Merah setelah didatangkan dari PSV.
Namun, dia akhirnya dilepas karena terlibat perselisihan dengan Ferguson.
Nistelrooy dilego ke Real Madrid pada 2006 dengan banderol Rp108,7 miliar dan mencetak 53 gol dalam dua musim pertamanya di sana, serta back to back meraih gelar La Liga. Namun, rentetan cedera memaksanya pindah ke Hamburg pada 2010.
Advertisement
Juan Sebastian Veron
Manchester United merogoh kocek 28 juta pounds saat mendatangkan Juan Sebastian Veron pada 2001. Sang gelandang datang diiringi harapan besar setelah tampil impresif di Italia bersama Lazio.
Namun, Veron kesulitan beradaptasi dengan gaya sepak bola Inggris. Dia kemudian dijual ke Chelsea pada 2003 dengan harga separuh dari transfernya atau 14 juta pounds (Rp247,8 miliar).
Veron direcoki beberapa masalah cedera selama di Stamford Bridge dan hanya tampil 14 kali untuk The Blues. Dia kemudian dipinjamkan ke Inter Milan selama dua tahun dan kembali ke Argentina untuk memperkuat Estudiantes.
Di Estudiantes, Veron mencatat 281 penampilan, memenangi dua titel liga dan Copa Libertadores pada 2009.
Jaap Stam
Bek tengah asal Belanda itu menjadi andalan lini belakang MU sejak kedatangannya pada 1998. Dia membantu Setan Merah menjuarai tiga gelar Premier League secara beruntun dan juga treble pada 1999.
Namun, Ferguson secara mengejutkan menjual sang bek ke Lazio pada 2001 dengan banderol 15,3 juta pounds (Rp270,9 miliar). Ada rumor Stam dijual karena Ferguson tidak suka dengan pernyataan sang pemain di autobiografinya.
Stam menunjukkan keputusan Fergie menjualnya ke Italia salah. Dia menghabiskan lima tahun di Serie A dan bahkan mencapai final Liga Champions 2005 bersama AC Milan.
Advertisement
David Beckham
David Beckham dilepas Manchester United ke Real Madrid pada awal musim 2003-2004. Kabarnya Beckham dilepas karena tak akur dengan manajer MU saat itu, Sir Alex Ferguson.
Padahal, saat itu Beckham masih menjadi salah satu pemain kesayangan publik ke Old Trafford. MU melepas Beckham ke Old Trafford dengan banderol 25 juta pounds atau setara Rp430 miliar.
Beckham menjadi salah satu pemain kesayangan fans di Bernabeu, sebelum pindah ke MLS setelah menjuarai La Liga pada 2006-2007.
Cristiano Ronaldo
Manchester United menjual Cristiano Ronaldo saat sang pemain berada di puncak karier. Semusim sebelumnya, Ronaldo menjadi pilar penting MU saat meraih juara Liga Champions dan Premier League.
MU melepas Ronaldo pada akhir musim 2009. Mereka tak bisa menahan Ronaldo yang ingin pindah ke klub impiannya sejak kecil, Real Madrid.
Los Blancos harus merogoh kocek dalam untuk memboyong bintang asal Portugal itu. Mereka mengeluarkan dana senilai 80 juta pounds atau setara Rp1,37 triliun. Ini masih menjadi penjualan pemain termahal dalam sejarah Manchester United.
Cristiano Ronaldo tetap berkibar setelah meninggalkan Old Trafford. Dia meraih banyak gelar bergengsi, baik di tim maupun individu selama di Real Madrid.
Pada 2018, Ronaldo memutuskan menjajal tantangan baru dengan menerima pinangan Juventus. Kini, dia masih menjadi andalah tim berjuluk Bianconeri tersebut.
Sumber: Planet Football
Disadur dari Bola.com (Penulis Yus Mei Sawitri, Published 12/02/2020)
Advertisement