Ketum PSSI Pastikan Duel Bhayangkara vs Persija Berlangsung di Jakarta

Duel Bhayangkara vs Persija pada pekan ketiga Shopee Liga 1 2020 bakal berlangsung di Stadion PTIK, Jakarta.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 10 Mar 2020, 16:45 WIB

Diterbitkan 10 Mar 2020, 16:45 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan masih menjamin duel Bhayangkara FC vs Persija pada pekan ketiga Shopee Liga 1 2020 di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (14/3/2020), berjalan sesuai jadwal.

Sebelumnya, duel Persija di Jakarta pada pekan kedua Shopee Liga 1 2020 harus dibatalkan karena imbauan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, terkait virus Corona. Duel Persija yang ditunda yakni melawan Persebaya Surabaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

“Kami berharap Bhayangkara FC melawan Persija Sabtu nanti di Stadion PTIK tetap berjalan normal," kata Iriawan di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Selasa (10/3/2020).

"Namun, seandainya tidak, kita akan komunikasikan dengan Direktur PT LIB (Cucu Somantri) apakah misalnya harus berjalan tanpa penonton seperti PSM melawan Kaya FC Filipina di Stadion Madya, Selasa (10/3/2020)," ujarnya menambahkan.

Namun, hingga saat ini, Iriawan mengatakan, PSSI belum mendapat arahan untuk menggelar duel Shopee Liga 1 2020 tanpa penonton dengan adanya virus Corona.

"Kita belum ada imbauan ke sana. Untuk Persija menjamu Persebaya kemarin pun sebenarnya kita berharap ada perwakilan suporter Persebaya hadir, berapapun yang mungkin hadir," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Tak Ingin Jadwal Berubah

Ketum PSSI, Mochamad Iriawan, inspeksi ke SUGBK

Ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan, saat melakukan inspeksi ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (6/3/2020). Inspeksi tersebut untuk mengecek kesiapan SUGBK menjadi venue Piala Dunia U-20 2021. (Bola.com/Benediktus Gerendo Pradigdo)

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Iwan Bule ini berharap jadwal pertandingan Shopee Liga1 2020 tidak mengalami perubahan. Sebab, sekali sebuah jadwal liga bergeser, imbasnya akan panjang berdampak pada banyak hal.

"Sangat disayangkan jika Liga 1 yang sudah berjalan tepat waktu, disiapkan secara sistematis, koordinasi dengan keamanan berjalan dengan baik kemudian harus mengalami penundaan," ucap Iwan Bule.

"Kami ingin mencari jalan yang terbaik untuk jalannya liga ini dapat berlangsung tepat waktu," katanya menambahkan.

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali mengatakan, patokan keputusan menggelar aktivitas olahraga diambil berdasarkan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan.

"Selanjutnya, keputusan diserahkan kepada cabang olahraga masing-masing. Tentu caborlah yang tahu kondisi di lapangan. Kita tak bisa melarang-larang. Apalagi liga sepakbola ini kan antusiasme dari masyarakat sangat luar biasa. Sejauh ini belum ada kebijakan untuk menggelar pertandingan tanpa penonton," kata Zainudin Amali.