Gelandang AC Milan: Italia Abaikan Aturan dan Remehkan Virus Corona

Gelandang AC Milan, Lucas Biglia, menyesalkan sikap awal seluruh elemen di Italia dalam menghadapi wabah virus corona atau COVID-19.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 17 Mar 2020, 14:45 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2020, 14:45 WIB
Ludogorets Razgrad, AC Milan, Liga Europa
Aksi pemain AC Milan, Lucas Biglia (kiri). (AP Photo)

Liputan6.com, Milan - Gelandang AC Milan, Lucas Biglia, menyesalkan sikap awal seluruh elemen di Italia dalam menghadapi wabah virus corona atau COVID-19. Menurut Biglia, Italia menganggap remeh virus corona dan mengabaikan aturan.

Sejauh ini, Italia menjadi salah satu negara terparah di dunia yang terkena dampak dari pandemi virus corona. Hingga kemarin (16/3/2020), lebih dari 21 ribu orang positif terinfeksi virus tersebut.

Pemain asal Argentina ini berbicara mengenai perasaannya ketika harus menjalani kehidupan di Italia setelah negara tersebut melakukan lockdown atau penguncian total demi meredam penyebaran virus corona.

"Mereka bukan hanya menganggap remeh masalah itu, tapi orang-orang di sini juga mengabaikan aturan. Kami telah sampai di ambang kehancuran," ujar Biglia kepada CNN Radio, seperti dilansir Sportevai.

"Sampai hari ini para dokter bekerja tanpa lelah. Banyak orang meninggal bukan saja karena virus ini, namun juga mereka yang menderita penyakit lain tidak bisa mendapat perawatan sebagaimana mestinya, karena virus corona, orang-orang dengan penyakit lain dikesampingkan," paparnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Prioritas Lain

AC Milan  - Lucas Biglia
Gelandang AC Milan Lucas Biglia, sesalkan sikap awal publik Italia tentang virus corona. (Filippo Venezia/ANSA via AP)

Sekarang, mantan pemain Lazio ini hanya berharap kepulihan kondisi kesehatan masyarakat di Italia. Biglia menekankan bahwa sepak bola bukan hal utama yang harus dipikirkan untuk saat ini.

"Sepakbola merupakan olahraga di mana banyak kepentingan dipertaruhkan, namun saat ini terdapat prioritas yang lain," katanya.


Tidak Kebal

"Para pemain mesti menegakkan kepala dan menyatakan sepak bola harus dihentikan, karena kami tidak kebal," tutur pemain berusia 34 tahun tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya