Liputan6.com, Turin- Maurizio Sarri kembali menceritakan masa-masa buruknya bersama Chelsea. Meski memberikan gelar juara Liga Europa, tapi Sarri hanya satu musim bersama The Blues.
Maurizio Sarri mengaku memang tak akur dengan pemain Chelsea saat itu. Prestasinya di Chelsea tidaklah buruk.
Baca Juga
Dia mampu membawa Chelsea lolos ke zona Liga Champions dan juara Liga Europa. Namun dia putuskan pulang ke Italia dan melatih Juventus.
Advertisement
"Semakin tinggi Anda panjat tangga, semakin sulit Anda menjaga hubungan dengan pemain," ujar Maurizio Sarri seperti dikutip Football Italia.
"Lingkungan Anda berubah banyak dan butuh waktu lebih lama untuk membangun hubungan baik. Saya konflik dengan pemain, tapi saat saya bilang akan pergi, pemain menangis."
Tegas
Sarri mengakui bukan tipikal pelatih yang suka kompromi. Dia juga tak pernah bilang hal-hal baik dari pemain.
"Saya bukan orang yang biasa mengelus-elus pemain. Saya lebih banyak bicara apa kesalahan mereka, bukan kebaikan mereka," kata Sarri.
"Orang-orang yang akan pensiun dari sepak bola terkadang tanya saya tips bagaimana melatih."
Advertisement
Jatuh Cinta
Meski tak suka dengan gaya hidup di Inggris. Namun Sarri mengakui dia jatuh cinta dengan sepak bola di negeri Ratu Elizabeth itu.
"Pemain muda banyak mendapatkan kesempatan di Inggris, tidak hanya di sepak bola. Saya rindu Liga Inggris. Sepak bola mereka punya level tinggi dan atmosfer luar biasa," katanya.