Dorna Punya 3 Opsi Skenario Kelanjutan MotoGP 2020

CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, mengaku pihaknya memiliki tiga opsi skenario mengenai kelanjutan MotoGP 2020.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 21 Apr 2020, 06:30 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2020, 06:30 WIB
MotoGP Belanda 2019
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, saat beraksi pada MotoGP Belanda di Sirkuit Assen, Belanda, Minggu (30/6/2019). (AP//Peter Dejong)

Texas - Penyelenggara MotoGP, Dorna, masih berusaha mencari opsi terbaik untuk perhelatan MotoGP 2020. CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, mengatakan ada tiga skenario yang disiapkan untuk lomba musim ini di tengah pandemi virus corona yang masih menyebar. 

Nasib MotoGP 2020 terkatung-katung karena wabah virus corona masih menyebar masif di berbagai belahan dunia. MotoGP 2020 seharusnya bergulir pada awal Maret, tapi sampai sekarang belum ada satu pun balapan yang digelar. 

Ezpeleta pada sesi wawancara dengan Radioestadio mengaku berusaha tenang dan berpikir positif dengan kondisi yang terjadi sekarang. 

"Hal pertama yang dilakukan adalah tetap sehat, kemudian membuat kalender, dan melihat kapan kami bisa bergerak dan bepergian ke tempat balapan. Di benak saya sepertinya mungkin mulai balapan sejak Agustus. Tapi, kami tidak tahu apa pun. Kami harus bersiap," kata Ezpeleta, seperti dilansir Tuttomoriweb, Senin (20/4/2020). 

Beberapa hari lalu ada kabar Dorna dan IRTA meminta tim-tim mengisi formulis untuk mendaftarkan staf di tiap garasi seminimal mungkin. Sebagai tambahan, Dorna juga akan memesan 10.000 alat tes virus corona untuk dipakai pada tiap-tiap grand prix. 

"Kami memikirkan tiga skenario (untuk lomba MotoGP 2020)," kata Ezpeleta.  

"Skenario paling opstimistis adalah memulai balapan pada pertengahan Juli. Pada 27 April saya harus berbicara kepada penyelenggara MotoGP Jerman. Rencana paling optimistis adalah memulainya di Brno dan Austria," imbuh Ezpeleta. 

 

Skenario Terburuk

Wawancara: Komentar Dorna setelah Bertemu Rossi-Marquez-Lorenzo
CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta. (Doc)

Ezpeleta menambahkan skenario kedua adalah hanya menggelar 10 sampai 12 seri pada musim ini. Pelaksanaan balapan kemudian disesuaikan dengan aturan di masing-masing negara. 

"Tentu saja skenario ini diambil jika memungkinkan menggelar event dengan atau tanpa keterlibatan publik. Skenario ini bisa dilakukan pada Oktober, November, dan Desember," urai Ezpeleta.  

Ezpeleta juga punya skenario ketiga, yang paling pesimistis. "Skenario terburuk adalah memilih dua atau tiga sirkuit pada November dan melakukan segalanya di sana, kemungkinan tanpa penonton," sambung Ezpeleta.

"Jika Valencia menjadi seri yang terakhir, mungkin itu yang terbaik. Kami telah mendiskusikan ini dengan pengelola Sirkuit Valencia. Jika MotoGP 2020 berakhir pada Desember, kami akan melakukannya di negara yang lebih hangat." 

Menurut Ezpeleta, Michelin sebagai pemasok ban tidak keberatan dengan ketiga skenario tersebut. Perusahaan asal Prancis itu bisa menyuplai ban dengan berbagai jenis suhu. "Kami akan mendapatkan ban karena sirkuit-sirkuit itu pernah kami pakai sebelumnya," ujar Ezpeleta. 

Sumber: Tuttomoriweb

Disadur dari Bola.com (Yus Mei Sawitri/Yus Mei Sawitri, published 20/4/2020)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya