Jakarta - MotoGP 2020 merupakan musim keeenam bagi Maverick Vinales. Ini adalah kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor.
Pada usia masih 25 tahun, Maverick Vinales terbilang sudah merasakan banyak hal manis di MotoGP. Sampai sekarang, ia bisa merasakan tujuh kemenangan dan 23 podium.
Baca Juga
Hokky Caraka dilarikan ke IGD usai Bela Timnas Indonesia vs Filipina di Piala AFF 2024, Pipi Luka Dalam higga Badan Menggigil
Karena Efek Nataru, Timnas Vietnam Harus Berangkat Dalam Dua Kelompok usai Leg Pertama Semifinal Piala AFF 2024
Sejarah Buruk Juara Bertahan Premier League: Man City Bukan yang Mengalaminya Pertama Kali
Pembalap asal Spanyol ini bahkan berstatus pembalap andalan tim papan atas Yamaha. Ini setelah Valentino Rossi seperti sudah melewati periode kecermelangan di MotoGP.
Advertisement
Namun tahukah Anda, jika tanpa bantuan sosialita asal Amerika Serikat, Paris Hilton, mungkin karier Maverick Vinales tidak akan sampai ke titik seperti sekarang.
Ya, Vinales-Hilton pernah menjalin hubungan spesial pada 2011. Kala itu, Vinales, 16 tahun, dibantu Paris untuk terjun kali pertama di kelas 125cc ajang Kejuaraan Dunia Balap Motor.
Memori Paris-Vinales
Singkat cerita, Maverick Vinales sangat butuh sponsor untuk terjun di Kejuaraan Dunia setelah menjuarai Kejuaraan Eropa 125cc dan CEV Buckler 125GP tahun 2010.
Beruntung Paris bersama beberapa sponsor lainnya bisa merealisasikan mimpi Vinales terjun di kelas 125cc. Musim 2011, ia berlomba dengan nama tim Pev-Blusens-SMX-Paris Hilton.
Hubungan kerja sama Vinales-Paris sangat menjanjikan. Dia menyabet status Rookie of the Year kelas 125cc 2011 dan mengakhiri kompetisi di posisi ketiga.
Pada usia 16 tahun, ia bisa merasakan empat kemenangan, sembilan podium, dan tiga pole position.
Advertisement
Vinales Kenang Paris
Dalam sebuah kesempatan beberapa tahun lalu, Vinales pernah mengenang kerja sama dengan Paris. Menurutnya Paris merupakan sosok bos yang sangat perhatian terhadap tim.
"Dia memberi dukungan yang bagus untuk tim, kami mendapat banyak kemenangan, dan dia selalu senang setiap datang ke balapan," Vinales mengenang.
Menariknya lantaran masih bocah, pada 2011, Vinales belum paham betul bahwa Paris sosok yang sangat terkenal di seluruh dunia.
"Sayang, saya masih 16 tahun ketika itu, saya masih anak-anak. Saya tidak sadar apa yang sedang terjadi," tutur eks pembalap asal Suzuki itu.
Kini berkat peran Paris, Vinales sudah menjelma menjadi salah satu pembalap kandidat juara dunia MotoGP.
Sumber: Berbagai sumber
Disadur dari Bola.com (Penulis / Editor Hendry Wibowo, Published 7/6/2020)