Liputan6.com, Jakarta - PT Liga Indonesia Baru (LIB) melaksanakan virtual meeting dengan seluruh peserta Liga 2 2020, Selasa (11/8/2020). Dalam rapat kali ini, PT LIB fokus pada pembahasan teknis kelangsungan kompetisi nanti.
Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi mengatakan, Liga 2 2020 akan bergulir dengan situasi yang tidak normal. Dia berharap seluruh pihak yang terlibat kompak agar kompetisi bisa berjalan dengan lancar.
Baca Juga
Lebih lanjut, rapat ini membahas poin-poin penting yang sudah diinformasikan melalui surat yang dikirm PT LIB sepekan sebelumnya. Seperti teknis pembagian grup, subsidi yang diterima, hingga penerapan protokol kesehatan.
Advertisement
Seperti dikeahui, Liga 2 2020 terbagi menjadi dua grup, barat dan timur. Namun, karena adanya pandemi, PT LIB kemungkinan besar akan membagi dua wilayah tersebut menjadi empat grup dan dilaksanakan dengan format turnamen.
PT LIB juga sudah mengirimkan formulir bagi klub-klub yang berminat untuk menjadi tuan rumah babak penyisihan Liga 2 2020. Deadline pendaftaran untuk menjadi tuan rumah tersebut dijadwalkan paling lama terkumpul hari ini.
“Kami mengusulkan agar penentuan tuan rumah mempertimbangkan unsur geografis dan netralitas,” ucap Manajer PSIM David MP Hutauruk.
Saksikan Video Liga Indonesia Berikut Ini
Protokol Kesehatan
Karena Liga 2 2020 akan berlangsung dalam situasi yang tidak biasa, maka protokol kesehatan yang ketat akan menjadi kewajiban klub-klub yang terlibat. Mulai dari mewajibkan seluruh perangkat pertandingan menggunakan masker, mencuci tangan sebelum masuk stadion, pengukuran suhu tubuh, dan tidak berkerumun.
Direktur Operasional PT LIB Sudjarno menyampaikan protokoler kesehatan lebih lanjut akan dibahas pada sesi selanjutnya. “Terkait dengan protokoler kesehatan akan dijelaskan detail di medical workshop,” tuturnya.
Advertisement
Siap Berlaga
Semua klub yang berlaga di Liga 2 2020 menyatakan siap untuk melanjutkan kompetisi Oktober nanti, terbukti dari hadirnya semua perwakilan klub dalam rapat virtual.
Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita pun menegaskan sepak bola harus hidup walaupun dalam situasi yang tidak normal.
“Sepak bola harus hidup. Tapi perlu disadari bahwa saat ini situasinya tidak normal. Butuh banyak kebijakan untuk menyesuaikannya. Karena itu tema kompetisi adalah Extraordinary Competition. Ada beberapa hal baru yang harus kita jalankan. Pertemuan berikutnya akan kita bahas lebih detail lagi,” pungkasnya. (Mg-Dzaky Nurcahyo)