5 Pembelian Termahal Chelsea Sepanjang Masa

Liputan6.com, London - Chelsea mengumumkan perekrutan Kai Havertz. Pemain berusia 21 tahun itu didatangkan dari Bayer Leverkusen dengan mahar 80 juta euro atau sekitar Rp 1,4 triliun, menjadikannya pemain termahal di Stamford Bridge.

Havertz adalah satu di antara banyak pemain yang telah menandatangani kontrak dengan Chelsea di musim panas ini. The Blues sepertinya ingin menebus hilangnya kesempatan membeli pemain karena latangan transfer dari musim lalu.

Ketika klub-klub lain khawatir menghabiskan banyak uang karena pandemi corona Covid-19, Chelsea justru sebaliknya. Klub milik Roman Abramovich itu justru mendatangkan banyak pemain bagus.

Chelsea memiliki rekor tidak konsisten dalam hal pengeluaran yang besar. The Blues telah menikmati beberapa kesuksesan, tapi pemain-pemain seperti Alvaro Morata, Fernando Torres dan Andriy Shevchenko gagal menunjukkan bahwa mereka pantas dibeli dengan harga mahal.

Berikut 5 pembelian termahal Chelsea sepanjang masa seperti dikutip dari Sportskeeda.

Saksikan Video Chelsea di Bawah Ini

Fernando Torres adalah salah satu penyerang terbaik di dunia saat masa jayanya. Sayangnya, pemain asal Spanyol ini tidak produktif saat berkostum Chelsea.

Torres adalah produk akademi muda Atletico Madrid. Dia menjadi kapten Atletico pada usia 19 tahun dan mencetak 91 gol dalam 244 penampilan.

Setelah pindah ke Liverpool, dia terus tampil luar biasa. Hanya dalam 142 penampilan, Torres berhasil mencetak 81 gol.

Di Jaunary 2011, Chelsea membelinya. Torres tidak pernah produktif untuk The Blues, tetapi mencetak gol dalam pertandingan-pertandingan penting.

Salah satunya gol penting Torres adalah di menit-menit terakhir melawan Barcelona yang membantu Chelsea ke final Liga Champions. Dia meninggalkan Stamford Bridge pada 2014, bermain untuk AC Milan, Atletico Madrid, dan Sagan Tosu sebelum pensiun pada 2019.

Christian Pulisic menikmati musim pertamanya bersama Chelsea pada 2019/20 dengan baik.

Pulisic bergabung dengan akademi Borussia Dortmund pada 2015 dan melakukan debut pada 2016. Ia merupakan pemain sayap yang sangat tajam dan lincah.

Tapi, pemain timnas Amerika Serikat itu sangat tidak konsisten di Dortmund. Meski demikian, Chelsea harus menghabiskan 64 juta euro untuk membelinya..

Pulisic adalah salah satu pemain terbaik Chelsea pada musim lalu, yang kerap diselingi cedera. Pemain berusia 21 tahun itu mencetak 11 gol dalam 34 penampilan di semua kompetisi.

Chelsea belum beruntung dalam hal membeli striker. Salah satu contohnya adalah pembelian Alvaro Morata.

Morata bergabung dengan Chelsea dari Real Madrid pada 2017, setelah hampir pindah ke Manchester United. Ia disebut-sebut sebagai pengganti Diego Costa, tapi tak pernah benar-benar berhasil mencapai puncak seperti rekannya di Timnas Spanyol itu.

Dalam 72 penampilan di semua kompetisi, Morata mencetak 24 gol. Pemain berusia 27 tahun tersebut akhirnya pindah ke Atletico Madrid dengan status pinjaman pada 2019 dan bergabung permanen di musim berikutnya. 

Kiper termahal dalam sejarah sepak bola, Kepa Arrizabalaga, bukanlah favorit fans di Chelsea saat ini.

Kepa adalah pengganti Thibaut Courtois yang pindah ke Real Madrid. Akan tetapi, ia gagal mengikuti performa kiper asal Belgia tersebut.

Kepa membuat berita di musim pertamanya setelah menolak diganti di final Piala EFL pada 2019. Hal tersebut membuat Manajer Chelsea Maurizio Sarri kala itu bingung.

Musim lalu, pemain timnas Spanyol ini membuat beberapa kesalahan yang sangat buruk sehingga terjadi gol. Chelsea kini mencari pengganti sekaligus pelamar Kepa.

Perekrutan terbaru Chelsea adalah Kai Havertz. Ia telah diumumkan sebagai pemain Chelsea pada Jumat (4/9/2020) malam waktu setempat.

Pemain timnas Jerman ini dipandang sebagai salah satu pemain muda terbaik di dunia saat ini. Dia menikmati musim yang luar biasa bersama Bayer Leverkusen musim lalu.

Havertz mampu bermain di berbagai posisi menyerang dan lini tengah. Ia telah dibandingkan dengan Michael Ballack dan Mesut Ozil.

Akan menarik untuk melihat bagaimana pemain 21 tahun itu masuk dalam rencana Frank Lampard. Sebab, Lampard memiliki banyak penyerang.