MU Ketemu City, Nagelsmann Ungkap Kedatangan Guardiola Jelang Lawan Setan Merah

Di ajang Liga Champions musim ini, MU berada satu grup dengan Leipzig. Nagelsmann sebut Guardiola punya kharisma.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 25 Des 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 25 Des 2020, 15:00 WIB
MU
Amadou Haidara dari Leipzig mencetak gol kedua timnya selama pertandingan sepak bola grup H Liga Champions antara RB Leipzig dan Manchester United di RB Arena di Leipzig, Jerman, Selasa, 8 Desember 2020. (Foto AP / Matthias Schrader)

Liputan6.com, Jakarta Pelatih RB Leipzig, Julian Nagelsmann, belum lama ini, mengungkap soal kedatangan manajer Manchester City, Pep Guardiola, jelang pertandingan melawan Manchester United atau MU di fase grup Liga Champions, beberapa waktu lalu.

“Ketika kami bermain melawan Manchester United [di Manchester], dia mendatangi kami pada hari liburnya untuk menyapa. Itu sangat menghargai," kata Nagelsmann.

Namun, tidak disebutkan apakah manajer Manchester City itu, menawarkan informasi kepada pelatih Jerman itu atau tidak. Bahkan jika Guardiola melakukannya, itu tidak membantu karena Leipzig menderita kekalahan telak 0-5 di Old Trafford pada bulan Oktober.

Tapi, pada akhirnya Leipzig berhasil membalas kekalahan ini dan menyingkirkan United dari ajang Liga Champins pada bulan Desember.

Ketika itu, Manchester United harus menelan pil pahit tersingkir dari Liga Champions lebih dini setelah kalah 2-3 dari Leipzig, di Red Bull Arena.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Menarik Berikut Ini


Persulit Diri

Marcus Rashford - Manchester United (MU) - Liga Champions
Striker Manchester United (MU) Marcus Rashford dan rekannya, Fred, merayakan golnya ke gawang RB Leipzig pada penyisihan Grup H Liga Champions di Old Trafford, Kamis (29/10/2020) dini hari WIB. (AP Foto / Dave Thompson)

Di ajang Liga Champions musim ini, MU berada satu grup dengan Leipzig, Paris Saint-Germain dan İstanbul Başakşehir. Awalnya, performa mereka cukup meyakinkan.

Setelah memenangkan dua pertandingan pertama melawan PSG di Paris dan Leipzig di Old Trafford, tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer difavoritkan untuk melaju ke babak berikutnya.


Tersingkir

Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer
Timothy Fosu-Mensah dan manajer MU Ole Gunnar Solskjaer berjabat tangan usai pertandingan sepak bola grup H Liga Champions di RB Arena di Leipzig, Jerman, Selasa, Desember. 8, 2020. (Foto AP / Matthias Schrader)

Namun, Manchester United mempersulit diri mereka sendiri dengan kalah dalam tiga dari empat pertandingan berikutnya, termasuk kekalahan melawan İstanbul Başakşehir di Turki dan kekalahan 1-3 dari pemenang Ligue 1 di kandang.

Di laga terakhir penyisihan grup, klub Bundesliga itu berhak lolos ke fase selanjutnya. Di sisi lain, Man United dipastikan tersingkir seusai menempati peringkat tiga klasemen dengan koleksi sembilan poin.


Perlakuan Sama

Jelang Lawan PSG, Para Pemain RB Leipzig Jajal Rumput Stadion
Pelatih RB Leipzig Julian Nagelsmann (tengah) berbicara dengan para pemain selama sesi latihan di stadion Parc des Princes di Paris (23/11/2020). Leipzig akan bertanding melawan PSG pada Grup H Liga Champions. (AFP/Franck Fife)

Sementara itu, Nagelsmann saat wawancara dengan SportBild edisi minggu ini, mengatakan bahwa dia ingin memperlakukan pelatih lain secara setara.

“Saya selalu ingin memperlakukan semua orang sama. Tapi tentu saja, berbeda saat pertama kali bertemu dengan rekan kerja dibandingkan saat bertemu untuk keenam kalinya di Bundesliga, ”ujarnya.


Jujur

Ekspresi Pep Guardiola Saat Manchester City Dihajar MU
Pelatih Manchester City Pep Guardiola (kanan) dan manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer saat menyaksikan para pemain mereka bertanding pada laga Liga Inggris di Old Trafford, Manchester, Inggris, Minggu (8/3/2020). Manchester United menang 2-0. (Oli SCARFF/AFP)

“Lima atau enam tahun lalu saya mengikuti Simeone atau Mourinho di TV dan melihat mereka memenangkan gelar. Ketika mereka berdiri di samping saya, saya menantikan pertemuan ini. Saya mencoba belajar dari cara mereka memperlakukan Anda," katanya.

“Saya pikir itu mulia ketika pelatih berada di atas segalanya. Banyak hal bisa terjadi selama pertandingan. Tapi saya terkesan dengan kategori Grand Seigneur, yang selalu ramah dan jujur ​​berarti pujian dan penghiburan. Pep Guardiola memiliki kharisma ini."

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya