Respons Pemain dan Pelatih NBA Terhadap Kericuhan di Capitol Hill

Gedung Capitol Hill di Amerika Serikat diserbu pendukung Donald Trump yang memprotes hasil pemilu.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 07 Jan 2021, 16:15 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2021, 16:15 WIB
NBA
Logo dan ilustrasi NBA. (AFP/Doug Pensinger)

Liputan6.com, Jakarta Unjuk rasa berujung bentrok di gedung Capitol Hill, Amerika Serikat, mengejutkan para pelatih dan pemain bola basket yang berlaga di NBA. Mereka mengutuk aksi tersebut dan menganggap penanganan aksi itu berbeda dengan protes terkait isu rasial yang pernah terjadi belum lama ini.

Ribuan pendukung Donald Trump menyerbu gedung Capitol Hill di Washington, Rabu sore waktu setempat (6/1/2021). Demonstrasi yang berlangsung jelang pengesahan presiden terpilih baru Amerika Serikat, Joe Biden, itu diwarnai kericuhan yang menyebabkan seorang wanita tewas tertembak.

Aksi ini menambah panjang daftar kericuhan yang melanda Amerika Serikat dalam setahun terakhir. Sebelumnya, aksi massa Black Live Matter juga sempat menimbulkan bentrok di sejumlah tempat. 

Pada Rabu malam, para pemain dan ofisial dari tim Boston Celtics dan Miami Heat kembali melakukan aksi berlutut saat mengikuti sesi lagu kebangsaan jelang pertandingan. Aksi tersebut mereka tujukan sebagai bentuk protes terhadap keputusan pengadilan di Wisconsin yang tidak menjatuhkan tuntutan terhadap polisi berkulit putih yang menembak warga kulit hitam Jason Blake, pada Agustus lalu. 

Insiden ini telah memicu gerakan Black Live Matter dan sempat membuat NBA terhenti selama tiga hari sebagai bentuk kepedulian terhadap diskriminasi rasial sebelum kemudian menyebar ke bebagai cabang olahraga lainnya. "Tahun 2021 adalah tahun yang baru, tapi beberapa hal sama sekali tidak berubah sama sekali," ujar para pemain Celtics dan Heat dalam pernyataan resmi mereka. 

 

 

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini

Pernyataan Bersama Pemain Heat dan Celtic

FOTO: Massa Pendukung Donald Trump Serbu Capitol Hill, 1 Orang Tewas
Massa pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerbu Capitol Hill di Washington, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021). Kericuhan mengakibatkan seorang wanita tewas di ditembak di dalam Capitol. (AP Photo/John Minchillo)

"Kami bermain malam ini dengan hati yang berat setelah keputusan kemarin di Kenosha dan mengetahui demonstrasi yang berlangsung di gedung Capitol Holl ditangani berbeda oleh pemimpin politik tergantung sisi dan masalah yang tengah mereka hadapi," pemain kedua tim menambahkan. 

"Perbedaan drastis sangat terlihat pada cara penanganan pengunjuk rasa pada musim semi dan musim panas lalu, dan dorongan yang diberikan kepada pengunjuk rasa saat ini yang sudah bertindak ilegal hanya menunjukkan betapa masih banyak pekerjaan yang perlu kita lakukan," beber mereka. 

"Kami telah memutuskan untuk memainkan pertandingan malam ini untuk mencoba membawa kegembiraan ke dalam kehidupan orang-orang," para pemain Celtic dan Heat menambahkan. 

 

Insiden Menyedihkan

Di Philadelphia, pelatih 76ers, Doc River juga menyesalkan aksi demonstrasi di Capitol Hill. 

"Ini sangat mengganggu dan menyedihkan," katanya. "Saya terus mendengar, 'Ini adalah serangan terhadap demokrasi.' Tidak. Demokrasi akan menang. Itu selalu terjadi," katanya. 

"Tapi itu menunjukkan banyak hal. Saay akan mengatakannya karena menurutku tidak akan banyak orang yang mau menyampaikannya. Bisakah Anda bayangkan bila mereka semua (demonstran di Capitol Hill) adalah warga kulit hitam, apa yang akan terjadi? beber River menambahkan. 

"Ini hari yang menyedihkan dalam banyak hal. Tapi itu adalah bagian dari diri kita dan kita harus menyelesaikannya."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya