Olimpiade Tokyo 2020: Atlet Indonesia Harus Tes Swab 7 Hari Beruntun sebelum Berangkat

Atlet Indonesia harus menempuh prosedur khusus setelah Pemerintah Jepang menetapkan Tanah Air sebagai negara kategori 1 dengan risiko tinggi infeksi Covid-19.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 07 Jul 2021, 19:21 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2021, 18:00 WIB
Mohammad Ahsan - Bulu Tangkis - Olimpiade 2020
Atlet bulu tangkis ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan menjalani tes PCR di Jakarta jelang keberangkatan ke Olimpiade Tokyo 2020. (foto: PBSI)

Liputan6.com, Jakarta - Atlet Indonesia harus menempuh prosedur khusus setelah Pemerintah Jepang menetapkan Tanah Air sebagai negara kategori 1 dengan risiko tinggi infeksi Covid-19, jelang Olimpiade Tokyo 23 Juli-8 Agustus mendatang.

Salah satunya adalah anggota rombongan harus melakukan tes swab tujuh hari berturut-turut sebelum berangkat ke Tokyo. Panitia Olimpiade Tokyo (TOCOG) menetapkan langkah ini hanya untuk negara-negara kategori 1.

“Indonesia masuk kategori 1 dan harus karantina 14 hari itu tidak perlu karena itu kebijakan untuk pengunjung umum,” ujar Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Ferry J Kono, dikutip Antara.

“Sesuai akreditasi di mana Indonesia ada di kategori 1. Perbedaannya adalah kami hanya perlu melakukan tujuh kali swab selama tujuh hari berturut turut sebelum keberangkatan ke Tokyo, dan dua di antaranya wajib PCR, sisanya bisa antigen,” jelasnya.

Selain itu, wakil Indonesia juga tidak diperbolehkan berinteraksi dengan tim dari negara lain selama tiga hari setelah tiba di Jepang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini


Kasus Bertambah

Cincin Olimpiade Raksasa Mejeng di Tokyo
Sejumlah orang makan di restoran hotel ketika kapal tongkang membawa Cincin Olimpiade di Distrik Odaiba, Tokyo, Jepang, Jumat (17/1/2020). Cincin Olimpiade dengan tinggi 15,3 meter dan panjang 32,6 meter tersebut akan berada di sana hingga Olimpiade 2020 berakhir. (AP Photo/Jae C. Hong)

Pemerintah Jepang menetapkan Indonesia sebagai negara kategori 1 karena tingginya jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air dalam beberapa hari terakhir. Sebelumnya Indonesia berada di kategori 2.

“Peringkat itu ditentukan oleh pemerintah metropolitan Tokyo dan pemerintah Jepang, dan Indonesia saat ini berada di kategori 1 dengan risiko Covid-19 yang tinggi,” ungkap Ferry.

Selain Indonesia, beberapa negara yang masuk dalam kategori 1 adalah Afghanistan, India, Maladewa, Pakistan, dan Sri Lanka. Ferry mengatakan, status Indonesia bisa kembali turun apabila grafik kasus Covid-19 menurun.

Meski kategori 1, Ferry menegaskan status itu tidak menggangu persiapan, rencana keberangkatan kontingen Indonesia ke Tokyo, maupun aktivitas tim selama berlangsungnya Olimpiade.


5 Kloter

20160808-Ilustrasi Olimpiade Rio 2016-Brasil
Ilustrasi Olimpiade Rio 2016 (AFP Photo)

Keberangkatan tim Indonesia ke Tokyo terbagi menjadi lima kloter. Pertama tim bulu tangkis bertolak lebih awal pada 8 Juli untuk menjalani pemusatan latihan di Kumamoto.

Dilanjutkan dengan tim advance yang bertugas meninjau lokasi bertolak pada 15 Juli. Penerbangan selanjutnya adalah tim panahan, menembak, dayung, surfing, angkat besi, serta renang pada 17 Juli.

Penerbangan keempat adalah Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari dan ketua CdM bersama tim pada 20 Juli. Terakhir tim atletik pada 24 Juli.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya