Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti Makin Paham Kelemahan Barcelona, Apa Itu?

Pelatih Real Madrid senang strategi bertahan dan serangan balik lawan Barcelona berhasil dengan baik. Simak penjelasannya soal kelemahan Barca.

oleh Defri Saefullah diperbarui 15 Jan 2022, 00:03 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2022, 00:03 WIB
FOTO: Hajar Inter Milan, Real Madrid Juara Grup D Liga Champions
Pemain Real Madrid Toni Kroos (kiri) melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Inter Milan pada pertandingan sepak bola Grup D Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, 7 Desember 2021. Real Madrid menang 2-0. (PIERRE-PHILIPPE MARCOU/AFP)

Liputan6.com, Riyadh Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti makin paham cara untuk mengalahkan Barcelona. Itu sudah ditunjukkannya dengan strategi yang berhasil dijalankan dengan baik.

Madrid kesulitan untuk mengalahkan Barcelona. Namun strategi bertahan dan serangan balik kembali lumpuhkan Barcelona di semifinal Piala Super Spanyol yang berlangsung Kamis (13/1/2022) dini hari WIB.

"Kami sudah menunjukkan komitmen dan kerendahan hati. Kami merencanakan laga dengan baik dan rencana kami berjalan dengan baik, bertahan dan serangan balik," ujar Ancelotti seperti dikutip Marca.

"Kami memang kesulitan, tapi itu normal lawan tim bagus. Kami mencoba temukan kelemahan mereka yaitu kurangnya keseimbangan. Kami manfaatkan Vinicius Junior dan Marco Asensio yang membuat kami punya peluang cetak gol."

 

Lawan Bilbao

Foto: 5 Gelandang Terbaik di Fase Grup Liga Champions 2021 / 2022
Toni Kroos berhasil menunjukkan penampilan terbaiknya di fase grup Liga Champions 2021/22 bersama Real Madrid. Ia memiliki kemampuan melakukan umpan progresif dan akurat untuk rekan-rekannya. Akurasi umpannya tercatat mencapai 95,8%, tertinggi di babak penyisihan grup. (AFP/Sergei Gapon)

 

Madrid bakal menghadapi Athletic Bilbao di final Piala Super Spanyol. Bilbao merupakan juara bertahan musim lalu setelah kalahkan Barcelona.

"Pendekatan kami bakal berbeda karena ini bakal jadi laga yang berbeda. Kekuatan tim ini bukan karena satu hal, karena sepak bola punya banyak sisi; penguasaan bola, bola mati, serangan balik dan umpan panjang," katanya.

"Anda harus pintar di sepak bola dan mampu menemukan itu. Adaptasi itu skill bukan kelemahan."

 

Sejarah Piala Super Spanyol

Foto: Saling Sikut Memperebutkan Status Juara Grup, Real Madrid Akhiri Perlawanan Inter Milan di Laga Pamungkas Grup D Liga Champions
Real Madrid berhasil unggul 1-0 pada menit ke-17 melalui Toni Kroos. Sepakannya dari luar kotak penalti usai menerima umpan mendatar Rodrygo tidak mampu dijangkau Samir Handanovic. (AP/Bernat Armangue)

 

Piala Super Spanyol merupakan duel antara juara La Liga dengan juara Copa del Rey. Namun sejak musim 2019/2020, format Piala Super Spanyol berubah dengan menyertakan finalis Copa del Rey dan posisi dua di La Liga.

Kompetisi ini sudah dimulai sejak 1982. Sebelum nama Supercopa de Espana, turnamen ini dinamai dengan nama lain yang juga mempertandingkan antara juara La Liga dan Copa del Rey.

 

Juara Terbanyak

 

Barcelona tercatat sebagai juara terbanyak dengan 13 kali juara, 11 kali runner up dan dua kali jadi semifinalis. Barca juara pada 1983, 1991, 1992, 1994, 1996, 2005, 2006, 2009, 2010, 2011, 2013, 2016, 2018.

Sedangkan posisi dua dengan gelar juara Piala Super Spanyol terbanyak diraih Real Madrid dengan jumlah 11 kali juara. Madrid 5 kali runner up dan semifinalis 1 kali.

Madrid menjadi juara pada 1988, 1989, 1990, 1993, 1997, 2001, 2003, 2008, 2012, 2017 dan 2019–20.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya