Liputan6.com, Jakarta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menegaskan program naturalisasi untuk cabang sepak bola bukan target panjang. Menurut Menpora, Indonesia tetap mengandalkan program usia dini sebagai yang utama.
"Program naturalisasi ini untuk jangka pendek saja, jangka panjang kita tetap dalam rangka pembinaan asli pemain kita dan untuk pembinaan usia dini," kata Menpora seperti dikutip situs resmi Kemenpora.
Baca Juga
Seperti diketahui, PSSI saat ini sedang mengupayakan menaturalisasi beberapa pemain berdarah Indonesia. Dua nama yang menjadi bidikan utama adalah Sandy Walsh dan Jordi Amat.
Advertisement
PSSI pun meminta bantuan Kemenpora untuk mempermudah proses naturalisasi keduanya. Kebetulan, Walsh dan Jordi berminat untuk bermain bagi timnas Indonesia.
"Terkait naturalisasi, setelah kami mendengarkan alasan yang kuat baik dari PSSI maupun dari pelatih timnas STY, maka proses naturalisasi itu sekarang kami bantu untuk ke instansi yang terkait," ujar Menpora Amali.
Â
Â
Hati-Hati
Menpora mengatakan, pihaknya meminta PSSI berhati-hati dalam proses naturalisasi. Menpora tak ingin ada pemain di bawah standar yang justru masuk ke dalam program tersebut.
Ia mencontohkan program naturalisasi yang sebelumnya pernah dilakukan timnas Indonesia.
"Kami sangat ketat terkait naturalisasi, kami tidak mau naturalisasi seperti yang dulu-dulu, kita naturalisasi padahal itu dia tidak berguna dari berbagai faktor untuk timnas kita," ujar Menpora.
Advertisement
Bertanggungjawab
Lebih lanjut, Menpora juga ingin ada pihak yang bertanggungjawab dalam proses naturalisasi ini. Menurutnya, program naturalisasi haruslah memiliki urgensi yang benar.
"Setelah dijelaskan ternyata durasi mainnya cukup panjang, karena yang akan dinaturalisasi ini bukan pemain yang sedang bermain di sini melainkan mereka yang sedang bermain di kompetisi sepak bola Eropa, sehingga secara kualitas mereka bagus untuk timnas kita," katanya.
Â