Liputan6.com, Jakarta- Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyatakan bila sejak awal telah merekomendasikan Tim Nasional (Timnas) Futsal Indonesia putra berangkat ke SEA Games 2021 di Hanoi Vietnam.
Hal itu diungkapkan oleh Deputi 4 Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Chandra Bhakti menanggapi polemik yang berkembang akhir-akhir ini terkait keberangkatan Timnas Futsal Indonesia ke SEA Games. Chandra membeberkan seluk beluk soal timnas futsal putra Indonesia.
Baca Juga
"Jadi, hasil tim review adalah yang putra, tetapi sekjen FFI [Federasi Futsal Indonesia] memaksa minta putri. Makanya, kami sudah bantah. Kami tetap pada keputusan kami, yakni futsal putra yang bisa ke SEA Games 2021," kata Chandra di Jakarta, Selasa (12/4/2022).
Advertisement
Chandra juga menegaskan, bahwa proses review cabor yang akan berangkat dan dipertandingkan di SEA Games dilakukan dengan profesional, melibatkan berbagai pihak yang sangam berkompeten.
"Karena kami tak main-main, enggak ada order-order-an, kami pertanggungjawabkan ke masyarakat. Tim review juga terdiri dari akademisi, profesor, praktisi, pakar, KOI, KONI. Mereka juga tak mau kalau ikuti order cabor. Makanya, pak menteri bilang, itu kewenangan tim review. Kemenpora hanya mencatat, menghormati keputusan tim review," lanjut Chandra.
Asnawi
Seperti diketahui timnas futsal Indonesia tak masuk dalam daftar 31 cabor yang diputuskan berangkat mewakili Indonesia di SEA Games 2021. Situasi ini kemudian menimbulkan perdebatkan di media sosial. Pasalnya timbas futsal putra akhir pekan kemarin baru saja menjadi runner-up Piala AFF Futsal 2022 di Thailand.
Sementara itu, Ketua Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON), Prof. Dr. Moch. Asmawi menyatakan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan mengirim Timnas Futsal Putra karena punya kans dan potensi meraih medali di SEA Games nanti
Advertisement
Diputuskan Bersama
Namun demikian, Asmawi menegaskan bahwa hal itu akan diputuskan bersama seluruh anggota tim review yang terdiri dari para akademisi, pakar olahraga, KONI dan KOI atau NOC Indonesia.
"Kita masih nunggu teman-teman review. Kita akan segera melakukan pertemuan dengan KONI dan KOI terkait bagaiamana prosedurnya," ucapnya.