Liputan6.com, Jakarta- Juara Dunia ONE Strawweight, Joshua Pacio sangat menantikan ajang ONE Championship terdekat bertajuk ONE: Eersel vs. Sadikovic. Ada satu laga yang jadi sorotan Pacio pada acara yang dihelat di Singapore Indoor Stadium pada 22 April 2022 itu.
Seniman bela diri campuran yang dikenal dengan julukan “The Passion” tersebut menaruh perhatian lebih pada laga antara Jarred Brooks melawan Bokang Masunyane karena pemenang dari duel ini akan menjadi penantang berikutnya bagi sang penguasa divisi.
Baca Juga
"Saya tidak sabar menunggu. Kita tahu betapa eksplosifnya kedua atlet ini. Mereka datang dari latar belakang gulat, jadi akan sangat menarik untuk melihat jalannya laga sekaligus siapa lawan berikutnya bagi saya," ujar Pacio.
Advertisement
Pentolan Team Lakay dari Filipina ini juga memprediksi terkait jalannya laga. Menurutnya, Jarred Brooks akan keluar sebagai pemenang.
"Bagi saya, penampilan Brooks lebih mengesankan. Dia telah melawan dua dari lima kontender teratas dan mengalahkannya, tapi saya juga tak melupakan penampikan Bokang yang mengalahkan Rene [Catalan] yang kala itu ada di peringkat lima besar. Dia mampu menidurkan Rene dengan cepat," ujar mantan atlet wushu ini.
Dihadapkan pada kedua atlet yang sama-sama bagus, Pacio menganggap kalau jam terbang akan menjadi penentu. Sesuatu yang dimiliki oleh sang pegulat Amerika Serikat berjuluk “The Monkey God” itu.
Jam Terbang
"Ini sulit, tapi saya lebih mengunggulkan jam terbang Brooks. Karena laga ini hanya terdiri dari tiga ronde, saya memilih Brooks yang menang lewat keputusan juri," jelas Pacio.
Bicara jam terbang, Brooks telah memiliki raihan rekor profesional 18-2, termasuk saat berlaga di UFC dan Rizin. Sedangkan, meski jam terbangnya belum setinggi sang lawan, Masunyane masih belum terkalahkan dengan torehan 8-0.
"Kedua atlet sangat luar biasa, dan mereka punya kemampuan untuk menghabisi lawan. Namun, saya kira laga ini akan berakhir di penilaian juri. Mereka datang dari latar belakang gulat, sepertinya laga akan berjalan dalam disiplin gulat," sambungnya.
Advertisement
Tak Gentar
Terlepas dari siapa pun yang akan jadi lawan berikutnya, petarung berumur 26 tahun itu mengaku tak gentar. Joshua Pacio kembali menegaskan, bahwa ia tak menjadi penguasa divisi karena kebetulan atau keberuntungan.
"Jika saya menghadapi Brooks sekarang, itu akan menjadi laga terbesar saya. Namun, saya tidak jadi raja divisi karena kebetulan. Jika mereka ingin merebut sabuk saya, hal itu tak akan mudah," tegas Pacio.
"Saya bekerja keras untuk sabuk ini. Tim saya telah bekerja keras, dan saya tidak akan menyerahkan sabuk ini dengan mudah," pungkasnya.