Liputan6.com, Jakarta Kesuksesan penyelenggaraan Liga Tenis Meja Indonesia (LTMI) yang digelar mantan Direktur Sirkuit Liga Tenis Meja Utama (Silatama), Singgih Yeheizkel berdampak positif. Perkumpulan Tenis Meja (PTM/Klub) Morning Whistle diundang Persatuan Ping-pong Pulau Pinang (PPPP) untuk tampil di Turnamen Tenis Meja Beregu Putra Penang Open 2022
Ajang ini rencananya akan digelar di Penang, Malaysia, 9-10 Juli 2022. Klub milik Wilson Pesik ini memberangkatkan tiga atlet yakni Gilang Ramadhan (mantan atlet tenis meja SEA Games 2017 Kuala Lumpur), M Iqbal (Jawa Tengah), dan Irman Qurtubi (Kalimantan Selatan) pada Jumat (8/7/2022).
Baca Juga
"Klub Tenis Meja Morning Whistle tampil di Penang Open 2022 atas undangan PPPP," kata Manajer Tim PTM Morning Whistle, Jopie Warsono di Jakarta, Jumat (8/7/2022).
Advertisement
Menurut Jopie yang sukses membawa KlubTenis Meja Putri Morning Whistle menjadi juara Liga Tenis Meja Indonesia 2022, keikutasertaan di Penang Open 2022 itu penting dalam rangka menambah pengalaman bertanding internasional bagi atlet Indonesia.
"Mereka punya potensi dan perlu jam terbang di kancah internasional. Dan, kami yakin mereka bisa meraih prestasi jika diberikan kesempatan untuk tampil," kata Jopie Warsono.
40 Klub
Dari data yang diterima sebanyak 40 klub dari Malaysia, Thailand, Singapura dan Indonesia akan tampil di Penang Open 2022. Di babak penyisihan, Klub PTM Morning Whistle satu grup dengan Klub Taman Jajar Orange, Klub PP Night Kaki Blue dan Klub New Way (Thaland).
"Gilang, Iqbal dan Qurtubi sudah menjalani persiapan maksimal. Dan, mereka bertekad memberikan hasil terbaik bagi Indonesia di Penang Open 2022," tegasnya.
Advertisement
Konflik
Yopie mengaku PTM Morning Whistle tidak mau terlarut dengan konflik dualisme kepengurusan tenis meja yang sudah 11 tahun belum berakhir. Tapi, katanya, PTM Morning Whistle akan terus fokus melakukan pembinaan dalam upaya meningkatkan prestasi atlet-atlet tenis meja binaannya dengan menurunkan di even-even nasional dan internasional.
"Kita harus bekerja dan tidak boleh diam dan juga tidak boleh berharap. Yang pasti, kita terus fokus mempersiapkan atlet-atlet berkualitas sehingga mereka bisa membanggakan bangsa dan negara jika kelak dibutuhkan," tutup Yopie.