Liputan6.com, Jakarta - Nemanja Matic mengenang pengalamannya di Manchester United. Dalam perbincangan pada salah satu program YouTube, Yu Planet, gelandang asal Serbia tersebut membocorkan pemain-pemain yang suka berulah di MU. Mereka kerap datang terlambat hingga membuat frustrasi rekan satu tim yang lain.
"Di antara pemain yang selalu terlambat adalah Paul Pogba dan Jadon Sancho serta beberapa pemain lainnya,” ujar Nemanja Matic dalam perbincangan tersebut.
Baca Juga
Menurut Matic, dia tidak menemukan pengalaman seperti ini saat bermain untuk Chelsea. “Di Chelsea, para pemain bertindak profesional, mereka tepat waktu dan tidak pernah terlambat untuk latihan, namun di MU hal itu terjadi hampir setiap hari,” kata Matic menambahkan.
Advertisement
Nemanja Matic bergabung dengan Setan Merah pada 2017 lalu. Dia diboyong dari Chelsea.
Matic memperkuat MU hingga 2022. Dia kemudian pindah ke AS Roma dan kini memperkuat Rennes.
Dari dua nama yang disebutkan Matic, hanya Sancho yang masih bertahan di MU. Meski demikian, pemain asal Inggris itu tengah berselisih dengan manajer Erik ten Hag hingga kehilangan tempat di skuad inti. Sementara Pogba telah meninggalkan Setan Merah. Pemain asal Prancis itu pindah ke Juventus pada 2022.
Di mata penggemar, kedua pemain ini memang kerap menimbulkan kontroversi.
Bentuk Komite Disiplin
Matic dan sejumlah pemain MU lainnya gerah dengan perlilaku para pemain yang suka terlambat. Mereka kemudian membentuk Komite Disiplin internal dan menunjuk Matic sebagai pimpinannya. Para pemain yang sering terlambat dalam mengikuti sesi latihan kemudian dijatuhi denda oleh komite tersebut.
"Kami semua yang selalu tepat waktu menjadi marah sehingga kami memutuskan untuk membentuk semacam komite disiplin internal dengan saya sebagai presidennya," ungkapnya.
Advertisement
Kumpulkan Uang dari Pemain yang Terlambat
Awalnya, uang yang terkumpul hendak digunakan untuk mengadakan pesta. Hanya saja, pandemi Covid-19 yang melanda dunia membuat Matic dan rekan-rekannya di MU mengurungkan niat tersebut.
"Saya menempelkan selembar kertas di dinding tempat saya mendokumentasikan nama-nama orang yang datang terlambat. Selama satu musim tertentu kami mengumpulkan denda sekitar £75.000," tuturnya
“Kami berencana menggunakan uang itu untuk mengadakan pesta di London, tetapi kami tidak melakukannya karena wabah Covid,” tambahnya.