Liputan6.com, Jakarta - Beragam kabar viral di sosial media. Salah satunya kabar yang diunggah akun Facebook bernama Nur Salsa Syam pada 12 April 2019 lalu.
Dalam unggahannya, ia menyertakan foto-foto yang memperlihatkan apa yang ia klaim sebagai makam Raja Namrud di Irak yang tengah dibongkar.
Di dalamnya, konon terdapat banyak perhiasan. Emas hingga permata.
Advertisement
"Makam Raja Namrud dan Permaisurinya ditemukan di Iraq. Emas & Permatanya yg senilai 35 milyar USD, Gagal untuk ikut dibawa ke Akhirat.👇
Semakin tua dunia semakin kita diperlihatkan kebesaran Allah subhanallah...Ingatlah.. dunia ini sementara... harta tdk di bawa mati.. jgn trlalu bangga dgn harta dan jabatan... kelak akan di hisab di hari kemudian😥😥😥" tulis Nur Salsa Syam menyertai unggahan fotonya.
Unggahan itu pun sudah dibagikan hingga 50 ribu kali dan mendapat tanda suka 9.100. Hanya ada 8 komentar yang memenuhi unggahan foto tersebut.
Tak cuma sekali, Nur Salsa Syam kembali mengunggah postingannya pada 17 April 2019. Namun kali ini, ia hanya mengunggah tangkapan layar dari unggahan sebelumnya.
"Masyaa Allah... betapa senangx ketika postinganku di share sampai 2000 lebih... artinya masih banyak teman2 fb yg mengerti bahwa harta dan jabatan hanya sementara.. tdk di bawa mati... makasih sdh ngeshare postinganku smpai 2000 share... 😍😍😍" tulis Nur Salsa Syam menyertai unggahannya.
Unggahan yang diunggah ulang itu pun hanya dibagikan 11 kali dan mendapat 26 tanda suka.
Penelusuran Fakta
Unggahan foto akun Facebook Nur Salsa Syam ternyata tidak menggambarkan makam Raja Namrud dan ratunya di Irak.
Berdasarkan pelacakan Liputan6.com, foto dalam unggahan tersebut adalah temuan kerangka manusia yang menyandang banyak perhiasan di catacomb atau kamar makam kuno di Roma, Italia.
Seperti dikutip dari situs media terpercaya, abcnews.go.com, foto-foto tersebut diambil oleh sejarawan bernama Paul Koudounaris di sejumlah negara Eropa.
Foto-foto tersebut dipublikasikan dalam buku Heavenly Bodies: Cult Treasures and Spectacular Saints from the Catacombs, yang diterbitkan Thames & Hudson.
Foto berikut, yang terpampang di unggahan akun Facebook Nur Salsa Syam adalah gambar jasad St. Luciana yang ada di Heiligkreuztal, Jerman.
Demikian juga dengan foto ini, yang ternyata menggambarkan jasad St. Valentinus di Basilika Waldsasse, Jerman.
"Dikenal sebagai 'Jasad Suci' (Holy Bodies), itu adalah kerangka-kerangka para martir Kristiani yang digali dari catacomb di Roma antara 1688 dan 1764. Yang membuatnya berbeda dari relik kerangka biasa adalah, kerangka-kerangka itu mengenakan pakaian dari Abad ke-18 yang rumit, penuh perhiasan, dan secara umum mirip kaum bangsawan," demikian cuplikan artikel berjudul, The Skeletons of Waldsassen Basilica, yang menggambarkan kerangka-kerangka yang ada di Waldsassen, seperti dikutip dari situs Atlas Obscura.
Melalui artikel yang berjudul [HOAKS] Makam Raja Namrud bersama Perhiasannya Senilai 35 Miliar USD Ditemukan di Irak, Kominfo sudah memberikan penjelasan mengenai foto kerangka penuh perhiasan itu.
"KATEGORI: HOAKS
Penjelasan :
Beredar gambar-gambar yang memperlihatkan kerangka manusia dibaluti perhiasan banyak diklaim sebagai makam raja Namrud yang ditemukan di Irak.
Faktanya gambar-gambar tersebut berasal dari kuburan bawah tanah di jalanan Roma dan diperkirakan kuburan tersebut sudah ada sejak abad 16. Tulang-tulang tersebut diperkirakan milik para martir Kristen awal Romawi kuno.
Link Counter :
http://www.yasamaugrasi.com/kultursanat/romada-gunyuzune-cikarilan-tarihi-yeralti-mezarlari.html"
Advertisement
Kesimpulan
Foto-foto dan tulisan yang diunggah oleh akun Facebook bernama Nur Salsa Syam tidak menggambarkan fakta sesungguhnya.
Foto-foto kerangka penuh perhiasan yang terpampang bukanlah gambar jasad Raja Namrud dan ratunya.
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.